Harga tembaga terkikis cukup dalam ke US$ 4.866



JAKARTA. Pandangan negatif akan keadaan kredit yang berpengaruh ke permintaan dari China pada paruh kedua tahun 2016 ini jadi beban utama bagi penurunan harga tembaga.

Mengutip Bloomberg, Senin (18/7) pukul 14.19 WIB harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terkikis 1,1% di level US$ 4.866 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.

Data ekonomi China mulai dari pertumbuhan ekonomi, penjualan ritel, dan produksi industri yang positif memang cukup memberikan pandangan akan ekonomi yang lebih baik di Negeri Tirai Bambu. Hanya saja, di sisi lain hal tersebut juga mengarahkan pada prediksi tidak dibutuhkannya lagi pelonggaran stimulus oleh People's Bank of China.


Dengan dugaan tidak adanya pelonggaran stimulus, kenaikan permintaan logam industri termasuk tembaga diprediksi tidak akan sebaik yang diprediksi pasar sebelumnya. Perkiraan ini disampaikan oleh Jia Zhe, Trader di Soochow Futures Co, seperti dikutip dari Bloomberg.

Beban lainnya datang dari koreksi harga minyak mentah dan penguatan dollar AS. Sehingga nyaris tidak ada katalis positif yang bisa mengangkat harga tembaga di perdagangan hari ini.

“Kesimpulannya, pasar masih belum percaya terhadap kekuatan ekonomi itu sendiri efeknya semua lari ke aset yang lebih likuid dan meninggalkan komoditas,” kata Jia.

Sehingga meski ekonomi bergerak lebih stabil, namun fundamental permintaan logam industri dan komoditas lainnya belum cukup kuat. Masih sulit meninggalkan tren yang masih bearish

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto