KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang dirilisnya hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (22/3) dini hari, harga tembaga menunjukkan pelemahan yang cukup dalam dibandingkan komoditas logam industri lainnya. Selain tertekan ekspektasi kenaikan suku bunga, tembaga juga mendapatkan sentimen negatif dari rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan menerapkan tarif masuk untuk produk elektronik dan telekomunikasi. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (20/3) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) melemah 1,44% ke level US$ 6.775 per metrik ton dari sebelumnya. Jika melihat pergerakan harga sepekan lalu, koreksi harga sudah mencapai 2,74%. “Penyebab yang paling berpengaruh adalah kekhawatiran perang dagang,” ungkap Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id.
Harga tembaga tertekan rencana AS terapkan bea masuk produk elektronik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang dirilisnya hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (22/3) dini hari, harga tembaga menunjukkan pelemahan yang cukup dalam dibandingkan komoditas logam industri lainnya. Selain tertekan ekspektasi kenaikan suku bunga, tembaga juga mendapatkan sentimen negatif dari rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan menerapkan tarif masuk untuk produk elektronik dan telekomunikasi. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (20/3) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) melemah 1,44% ke level US$ 6.775 per metrik ton dari sebelumnya. Jika melihat pergerakan harga sepekan lalu, koreksi harga sudah mencapai 2,74%. “Penyebab yang paling berpengaruh adalah kekhawatiran perang dagang,” ungkap Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id.