Harga tembaga tertekan sampai 3,5% sepekan



JAKARTA. Tembaga menuju penurunan mingguan terparah sejak Januari di tengah lemahnya outlook permintaan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (8/4) pukul 11.31 waktu Shanghai, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 0,4% di level US$ 4.667,5 per metrik ton. Namun dalam sepekan terakhir, tembaga anjlok 3,5% atau penurunan terbesar sejak 8 Januari 2016.

"Secara keseluruhan, sentimen masih bearish di tengah melambatnya permintaan," ujar Li Chunlan, seorang analis CRU Group di Beijing, seperti dikutip Bloomberg.


Tembaga diprediksi akan jatuh 14% hingga setahun ke depan. Hal ini berdasarkan rata - rata proyeksi tiga per empat dari 16 pedagang, analis dan produsen pada survey dalam sebuah konferemsi di Chile, negara produsen tembaga terbesar di dunia. Di LME, stok tembaga naik 2,8%, terebsar sejak Agustus 2015.

"Logam sepertinya akan tetap suprlus dalam dekade ini kecuali ada pemangkasan," ujar analis Credit Suisse Group AG dalam risetnya. Credit Suisse memprediksi permintaan tembaga China akan turun 2,5% hingga tahun 2017.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia