KONTAN.CO.ID - Harga tembaga turun ke level terendah dalam lima minggu pada Kamis (19/12), terdampak oleh penguatan dolar yang mencapai level tertinggi dalam hampir dua tahun. Kenaikan dolar ini terjadi setelah The Fed mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga akan berlangsung lebih lambat tahun depan. Sentimen negatif terhadap logam industri juga diperburuk oleh potensi kebijakan tarif dari Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dapat memicu perang dagang, merusak pertumbuhan ekonomi, dan menekan permintaan global.
Baca Juga: Harga Tembaga Menuju Penurunan Mingguan Karena Penguatan Dolar AS Melansir Reuters, harga tembaga acuan di London Metal Exchange (LME) turun 1,3% menjadi US$8.906 per ton pada pukul 11:24 GMT, setelah sempat menyentuh level terendah US$8.893 sejak 14 November. Penguatan dolar AS membuat logam yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga menekan permintaan. Hubungan ini dimanfaatkan oleh dana-dana investasi berbasis model numerik. Para pedagang mengatakan bahwa dana tersebut mulai menjual logam ketika dolar menguat setelah pernyataan The Fed bahwa pemotongan suku bunga selanjutnya akan bergantung pada upaya menekan inflasi yang masih tinggi.
Baca Juga: Emas Berpotensi Tembus US$ 3.000 pada Akhir 2025, Begini Strategi Investasinya "Semua ini terkait dengan dolar saat ini," kata seorang pedagang logam, menambahkan bahwa kekhawatiran perang dagang antara AS dan China juga memengaruhi aksi jual logam industri. Trump telah berjanji akan mengenakan tarif sebesar 60% pada impor dari China, yang merupakan konsumen terbesar logam industri di dunia. Langkah ini kemungkinan akan memicu tindakan balasan dari China. Negara tersebut juga diperkirakan akan merespons dengan stimulus fiskal dan moneter untuk mendukung pertumbuhan ekonominya. "Kita akan melihat tarik-menarik sentimen antara tarif Trump dan respons stimulus China," ujar Piotr Ortonowski, analis di Benchmark Mineral Intelligence. "Ketidakpastian kebijakan ini akan berlangsung sepanjang tahun depan, yang kemungkinan akan menjaga harga tembaga tetap bergerak dalam rentang terbatas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya."
Baca Juga: Harga Emas Spot Pulih dari Posisi Terendah Satu Bulan pada Kamis (19/12) Logam Lainnya Harga seng turun ke level terendah dalam sebulan di US$2.952,5 per ton, tertekan oleh kekhawatiran permintaan dari produsen baja dan sektor konstruksi di China. Seng terakhir tercatat turun 0,5% menjadi $2.978.
Sementara, harga aluminium turun 0,4% menjadi US$2.517, timbal melemah 0,9% menjadi US$1.963, timah turun 1,9% menjadi US$28.560, dan nikel merosot 1,2% menjadi US$15.315.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto