Harga tembakau bakal meningkat tahun ini



JAKARTA. Harga tembakau diproyeksi harum tahun ini. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) optimis harga tembakau bakal terkerek hingga 20% dibandingkan tahun lalu lantaran kondisi cuaca yang baik. Ketua APTI Abdus Setiawan mengarakan, dibandingkan tahun lalu, kondisi iklim di sentra-sentra produksi tembakau normal. "Curah hujan di awak tahun ini sudah mulai berkurang, sehingga petani mulai melakukan penanaman," kata Abdus, Rabu (17/5). Dengan rendahnya curah hujan ini, kualitas tanaman tembakau menjadi lebih baik. Kadar air yang sedikit membuat gangguan terhadap hama tanaman berkurang. Semakin baiknya kondisi cuaca ini membuat biaya produksi menanam tembakau lebih terjaga. Beberapa sentra tembakau yang melakukan penanaman tembakau tersebut antara lain di Jember, Madura dan Magelang. Dengan penanaman bulan ini, maka pada Agustus-September akan panen raya. Sekadar catatan, harga tembakau pada tahun lalu beragam, tergantung lokasi dan jenisnya. Namun rata-ratanya berada dikisaran Rp 25.000 per kilogram (kg)-Rp 100.000 per kg. Tahun 2017 produksi tembakau diperkirakan melonjak signifikan. Bila tahun lalu produksi tembakau nasional sekitar 100.000 ton, tahun ini akan mencapai 180.000 ton-200.000 ton. Kebutuhan tembakau untuk industri rokok dalam negeri tahun ini sekitar 300.000 ton. Jumlah itu setara dengan 360 miliar batang rokok. Kurangnya bahan baku tembakau lokal, membuat impor tembakau tahun ini tetap akan terjadi. Samukrah, petani asal Madura, Jawa Timur mengatakan, produksi tembakau tahun 2017 ini akan kembali normal bahkan mengalami peningkatan asal iklim mendukung. "Tembakau ini sangat sensitif dengan iklim," katanya. Luas area tanam tembakau di dalam negeri trennya fluktuatif. Tahun 2015 luas lahan tembakau menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat 209.200 hektare (ha). Luasan ini mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2011 yakni 225.900 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan