JAKARTA. Menutup akhir bulan Agutus, sejumlah daerah yang menjadi sentra produksi tembakau mulai panen. Panen tembakau masih terus terjadi sampai September mendatang. Harga tembakau juga meroket hampir 100%. Abdus Setiawan, Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) mengatakan, kenaikan harga tembakau terjadi karena produksi di Jawa Barat yang mengalami gagal panen. Gagal panen terjadi karena serangan hama penyakit dan cuaca yang lembab. Kondisi ini membuat ketersediaan tembakau belum aman. Sebaliknya, Jawa Tengah dan Jawa Timur telah memasuki musim panen tembakau. Daerah di Jember, Bonowoso, Probolinggo dan Madura telah memasuki musim panen tembakau.
Abdus menyebut harga tembakau di Sleman mencapai Rp 100.000 per kilogram (kg) lalu di Klaten sebesar Rp 110.000 per kg. Harga tembakau dari Temanggung senilai Rp 120.000 per kg. Padahal rata-rata harga tembakau tahun lalu berkisar Rp 40.000 per kg.