JAKARTA. Petani tembakau sumringah. Berbeda dengan tahun lalu, panen tembakau tahun ini sangat memuaskan. Harganya yang tinggi bahkan mencetak rekor tertinggi sudah pasti akan menebalkan dompet mereka. Untuk grade G semisal, harganya Rp 350.000 per kilogram (kg). Nurtanto Wisnubroto, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah (Jateng) mengatakan, harga semua grade tembakau naik pada musim panen tahun ini. Catatan saja, ada tujuh grade tembakau di Jateng, yakni A, B, C, D, E, F, G. Grade A, B, C, D merupakan kualitas rendah hingga menengah, sedang E, F, G kualitas tinggi. "Tahun lalu, grade G (tembakau srintil) harganya hanya sekitar Rp 200.000 per kg," kata Nurtanto, Senin (10/10). Kemudian, grade E dan F, harganya lebih dari Rp 300.000 per kg, naik dari tahun lalu Rp 150.000-Rp 200.000 per kg. Sedang harga grade D naik dari Rp 65.000 menjadi Rp 90.000-Rp 125.000 per kg. Grade C dari Rp 35.000-Rp 40.000 menjadi Rp 60.000-Rp 90.000 per kg, grade B dari Rp 17.500 menjadi Rp 35.000-Rp 40.000 per kg, dan terakhir grade A dari Rp 12.500 menjadi Rp 25.000 per kg. "Rata-rata harga naik 100%, di semua daerah," ujar Nurtanto.
Harga tembakau tembus rekor
JAKARTA. Petani tembakau sumringah. Berbeda dengan tahun lalu, panen tembakau tahun ini sangat memuaskan. Harganya yang tinggi bahkan mencetak rekor tertinggi sudah pasti akan menebalkan dompet mereka. Untuk grade G semisal, harganya Rp 350.000 per kilogram (kg). Nurtanto Wisnubroto, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah (Jateng) mengatakan, harga semua grade tembakau naik pada musim panen tahun ini. Catatan saja, ada tujuh grade tembakau di Jateng, yakni A, B, C, D, E, F, G. Grade A, B, C, D merupakan kualitas rendah hingga menengah, sedang E, F, G kualitas tinggi. "Tahun lalu, grade G (tembakau srintil) harganya hanya sekitar Rp 200.000 per kg," kata Nurtanto, Senin (10/10). Kemudian, grade E dan F, harganya lebih dari Rp 300.000 per kg, naik dari tahun lalu Rp 150.000-Rp 200.000 per kg. Sedang harga grade D naik dari Rp 65.000 menjadi Rp 90.000-Rp 125.000 per kg. Grade C dari Rp 35.000-Rp 40.000 menjadi Rp 60.000-Rp 90.000 per kg, grade B dari Rp 17.500 menjadi Rp 35.000-Rp 40.000 per kg, dan terakhir grade A dari Rp 12.500 menjadi Rp 25.000 per kg. "Rata-rata harga naik 100%, di semua daerah," ujar Nurtanto.