KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tender offer Siam Cement Public Company Limited (SCG) perusahaan asal Thailand atas saham PT Fajar Surya Wasesa Tbk (FASW) dimulai pada 1 Agustus-30 Agustus 2019. Tender wajib ini berlaku pada 12,88 juta saham dengan harga penawaran di Rp 8.265 per saham dan nilai tender offer-nya Rp 106 miliar.

Analis menilai penawaran ini cukup menarik. Asal tahu saja sebelumnya SCG resmi mengakuisisi 55% saham FASW dengan harga Rp 7.054 per saham. Harga tender offer ini 1,72% di atas harga penutupan saham FASW kemarin pada Rp 8.125 per saham.

Baca Juga: Semester I-2019, Siam Cement Group Indonesia bukukan pendapatan Rp 5,8 miliar Semester I-2019, Siam Cement Group Indonesia bukukan pendapatan Rp 5,8 miliar

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menjelaskan tender offer ini cukup menarik bagi investor yang sudah punya sahamnya. Bagi investor yang sudah punya sahamnya, bisa di hold sampai harga penawaran. “Namun untuk membeli kurang menarik karena rata-rata volume harian kurang likuid,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8).

Kendati demikian Sukarno menjelaskan untuk prospek kinerja FASW ke depannya masih ada peluang terlihat kinerja kuartal II 2019 yang berhasil mencatatkan peningkatan rasio NPM menjadi menjadi 11.54% dibandingkan periode sebelumnya 5,04%. Begitu juga rasio ROE menjadi 40,77% dari 25,97%.

Baca Juga: Laba bersih Fajar Surya (FASW) semester I-2019 naik 46,37%, simak rekomendasi analis Laba bersih Fajar Surya (FASW) semester I-2019 naik 46,37%, simak rekomendasi analis

Namun, Sukarno menjelaskan hal yang menjadi penghambat bagi FASW ke depannya adalah banyaknya pesaing dari luar atau datangnya produk semen dari luar sehingga stock menjadi banyak.

Sedangkan permintaan belum bisa dipastikan akan meningkat. Jika pesaing dari luar menjadi ancaman otomatis permintaan packaging menjadi terhambat.

Baca Juga: SCG resmi menjadi pemegang saham pengendali Fajar Surya Wisesa (FASW) SCG resmi menjadi pemegang saham pengendali Fajar Surya Wisesa (FASW)

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan untuk investor sebaiknya wait and see mengingat harga FASW diperkirakan berpotensi untuk terkoreksi. “Bagi investor yang mau membeli sahamnya tunggu harga terkoreksi karena pergerakan harganya cenderung fluktuatif,” jelasnya.

Secara penawarannya kalau melihat secara historikal emiten ini rajin membagi dividen, yang berarti kinerjanya baik. Prospek setelah akuisisi FASW ini menurut Herditya dapat bermanfaat buat SCG karena bisa memenuhi dan mendukung kebutuhan packaging semen produk SCG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati