Harga Terus Menanjak, Bisnis Emas di Bank Syariah Tetap Berkilau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis emas di perbankan syariah tetap menunjukkan kilauannya meski harga emas terus meroket. Hal ini tidak mengurangi minat nasabah untuk mengajukan pembiayaan emas. 

Berdasarkan situs Logam Mulia, harga emas Antam per gram mencapai Rp 1.406.000 pada 24 Juli 2024, dengan kenaikan harga mencapai 24,53% sepanjang tahun ini.

Pertumbuhan Bisnis Emas di CIMB Niaga Syariah


Direktur Syariah CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara, mengungkapkan bahwa bisnis pembiayaan logam mulia di CIMB Niaga terus mengalami pertumbuhan setiap bulan. 

Hingga Juni 2024, pembiayaan logam mulia di CIMB Niaga Syariah telah mencapai sekitar Rp 720 miliar dengan jumlah nasabah sekitar 24 ribu orang. 

"Pembiayaan logam mulia saat ini masih didominasi oleh nasabah kategori Gen X, dengan porsi nasabah milenial sekitar 20%," kata Pandji kepada kontan.co.id pada Selasa (23/7).

Baca Juga: Pasar Modal Syariah Bertumbuh, Bank Syariah Incar Dana Nasabah Kaya

Strategi Peningkatan Bisnis Emas

Untuk mencapai target pembiayaan logam mulia sebesar Rp 1 triliun hingga akhir tahun, CIMB Niaga Syariah menerapkan berbagai strategi, seperti penjualan emas melalui cabang syariah (KCS) dan konvensional (OC), mobile sales, dan telesales. 

Selain itu, CIMB Niaga juga mengadakan program pemasaran seperti cash back, bundling program, dan cross selling program. Mereka juga mengembangkan akuisisi digital melalui platform Digital Online Form dan bekerja sama dengan komunitas-komunitas.

Pertumbuhan Bisnis Emas di Bank Syariah Indonesia

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam bisnis emasnya. Pada Mei 2024, bisnis emas di BSI mencapai Rp 8,5 triliun, tumbuh 37,42% year on year (yoy). Pertumbuhan ini didominasi oleh pembiayaan cicil emas BSI yang tumbuh 89,88% yoy. 

"Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi tetap tinggi karena sifatnya sebagai safe-haven dan kemampuannya melindungi nilai aset dari inflasi," ujar Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna.

Nasabah Milenial dalam Bisnis Emas BSI

Jumlah nasabah cicil emas dari kalangan milenial mencapai 82 ribu orang per Juni 2024, atau sekitar 33% dari total nasabah pembiayaan cicil emas, meningkat 38% yoy. 

Anton menambahkan bahwa BSI aktif mengenalkan investasi emas kepada generasi muda karena emas mudah dimiliki, likuid, dan aman, selain tren harganya yang terus meningkat. 

Kesadaran kaum milenial terhadap instrumen investasi juga meningkat setelah sebelumnya ramai berinvestasi di saham saat pandemi COVID-19.

Produk Emas di BSI

BSI menawarkan tiga kategori produk emas, yakni cicil emas, gadai emas, dan tabungan e-mas. 

Kami bangga dan sebenarnya surprise juga bahwa ternyata sekarang anak milenial mulai tertarik investasi emas," kata Anton dalam siaran pers, Senin (22/7). 

BSI juga menyediakan layanan produk emas online melalui aplikasi BSI Mobile, seperti reservasi gadai emas, perpanjangan, dan top up gadai emas, serta pembiayaan cicil emas yang dapat diakses kapanpun dan di manapun.

Baca Juga: BSI Dorong Penguatan Literasi Perbankan Syariah dan Pemberdayaan UMKM

Pertumbuhan Pembiayaan Emas di BCA Syariah

Direktur BCA Syariah, Pranata, juga menyatakan bahwa pembiayaan murabahah emas (Emas iB) di BCA Syariah menunjukkan pertumbuhan positif mencapai 114% yoy pada Juni 2024. 

"Secara komposisi, pembiayaan emas iB menempati posisi kedua setelah KPR iB dengan kontribusi 10% dari total pembiayaan konsumer," jelasnya. 

Sebanyak 52% nasabah pembiayaan emas iB berada di usia produktif, dengan ticket size pembiayaan sekitar Rp 20 juta per pengajuan.

Program Pemasaran BCA Syariah

Untuk meningkatkan pembiayaan emas iB, BCA Syariah terus memperkuat sinergi pemasaran melalui berbagai program promosi menarik dan kegiatan expo bersama grup usaha untuk menjangkau masyarakat lebih luas. 

Ini menunjukkan bahwa minat investasi emas di kalangan muda semakin meningkat dan perbankan syariah siap menyediakan produk serta layanan yang sesuai kebutuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .