JAKARTA. Harga tiket masuk kawasan Ancol sebesar Rp 25.000 per orang dikeluhkan para pedagang. Mereka menganggap, tarif sebesar itu cukup mahal di kalangan pengunjung, imbasnya jumlah pengunjung yang datang ke sana menjadi berkurang. Menanggapi hal itu, Senator DPD RI dari DKI Jakarta, Dailami Firdaus, meminta agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) turun tangan mengatasi permasalahan tersebut. "Harga tiket masuk Ancol Rp 25.000 per orang dan Rp 20.000 per mobil serta Rp 15.000 per motor sangat memberatkan warga Jakarta. Kami ingin gubernur turun tangan terkait masalah ini," kata Firdaus pada Senin (24/11/2014).
Menurut Firdaus, hal tersebut akan memberatkan warga, terlebih setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu yang lalu. "Dari informasi yang saya dapat, pihak manajemen Ancol akan menaikkan harga jual tiket Ancol lagi sebesar Rp 5.000. Belum lagi, kalau setiap Lebaran dan tahun baru, pasti harga tiket masuk naik," ujarnya. Firdaus menambahkan, melihat masalah ini, seharusnya Gubernur DKI Jakarta memperhatikan warganya dan membuat kebijakan untuk menurunkan tarif masuk Ancol. "Ancol itu kan salah satu ikon wisata DK Jakarta. Jadi, jangan mempersulit warga untuk berwisata ke sana karena tarif yang tidak terjangkau. Mestinya di waktu tertentu bisa digratiskan bagi mereka yang mempunyai KTP Jakarta," kata Firdaus. Respons cepat Sementara itu, Sarman Simanjorang, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta, mengatakan, sebaiknya Gubernur DKI Jakarta merespons cepat apa yang menjadi aspirasi warga Jakarta dan pedagang yang ada di kawasan Ancol. "Dengan tarif saat ini yang mencapai Rp 25.000 per orang masuk kategori mahal. Bisa dibayangkan jika naik motor ke Ancol dengan dua anak, sudah harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 120.000 hanya untuk melihat laut," kata Sarman.
Menurut Sarman, potensi penurunan pengunjung sangat besar karena rata-rata warga yang berwisata ke Ancol itu adalah kalangan kelas menengah ke bawah. Apalagi, kata Sarman, dengan kenaikan harga BBM yang berdampak pada kenaikan berbagai kebutuhan sehari-hari, akan membuat warga pikir dua kali untuk berkunjung ke Ancol. "Jika pengunjung semakin sepi maka para pedagang UKM yang ada di kawasan Ancol, omzetnya semakin menurun dan tidak tertutup kemungkinan akan tutup. Ini sudah menyangkut nasib ribuan UKM. Jika perlu kita mengusulkan tarif masuk digratiskan saja, kecuali tarif parkir motor dan mobil," ujar Sarman. Dikatakan Sarman, apabila nanti pihak Ancol menaikkan tarif wahana permainan di dalam, hal itu tidak masalah. Sebab, pemilihan untuk berkunjung ke wahana itu, merupakan keinginan pengunjung untuk memuaskan hasrat hiburannya. (Fitriyandi Al Fajri) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Uji Agung Santosa