KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang acara penutupan
(closing ceremony) Asian Games 2018, para calo masih menjual tiket
closing ceremony Asian Games 2018. Padahal tiket tersebut hanya dijual secara online, lewat blibli.com, loket.com, dan tiket.com. Pihak panitia Asian Games 2018 juga telah menyatakan jika tiket
closing ceremony telah habis terjual dalam waktu beberapa menit. "Tiket
closing sudah habis dalam waktu tiga menit saja. Padahal kami menyiapkan sekitar 55.000 kursi untuk penonton," jelas Danny Buldansyah, Direktur Media dan Hubungan Masyarakat INASGOC saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Kamis (30/8) lalu.
Meski tiket
closing ceremony telah habis terjual lewat online, berdasarkan pengamatan Kontan.co.id, di sekitar kawasan GBK, sejumlah calo masih gencar menawarkan tiket tersebut. "Kalau mau tiket penutupan nanti saya carikan. Tapi sudah nggak ada yang harga Rp 450.000. Adanya tinggal yang Rp 1 juta, itu harganya jadi Rp 2 juta. Sama yang kategori A, harga Rp 2 juta jadi Rp 3 juta," ujar Totok, salah satu calo yang menawarkan tiket kepada Kontan.co.id di jalan menuju pintu masuk (gate) 5 kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jumat (31/8). Ia mengatakan, mendekati penutupan, harga tiket akan mengalami kenaikan Rp 500.000 sampai Rp 1 juta. "Mending beli sekarang, besok harganya sudah nggak segini. Ini harganya masih bisa dinego kok, minta berapa deh," kata Totok terus mendesak. Hal serupa juga dilontarkan oleh Ilham, calo lainnya yang juga ditemui Kontan.co.id. Ia mengatakan, tiket
closing ceremony Asian Games 2018 yang ada ditempatnya hanya tersisa kategori VIP. "Udah tinggal yang VIP harga Rp 3,5 juta jadi sekitar Rp 5 juta, nanti makin dekat hari-H harga bisa naik Rp 500.000, jadi Rp 5,5 juta," ujarnya saat sedang menawarkan tiket juga ke pengunjung lain. Ia mengatakan tiket
closing ceremony untuk kelas C seharga Rp 450.000 sudah ludes terjual. Padahal di tangan para calo, tiket tersebut dibanderol Rp 800.000 - Rp 900.000. Ditanya soal keaslian tiket, Ilham menjamin bahwa tiket yang dijualnya pasti asli. Ia mengaku mendapat tiket tersebut langsung dari jaringan 'orang dalam'.
"Kalau aslinya sih pasti asli. Tiket yang kami jual ini ada yang dapat dari orang dalem. Ada juga dari tiket undangan yang nggak bisa datang, biasanya yang jual itu supir-supirnya, dijual ke kami gitu," tuturnya. Ilham lanjut menuturkan jika para calo bekerja dalam jaringan, dari kenalan ke kenalan lain. Dan tak hanya event Asian Games 2018 saja, mereka sudah biasa 'bermain' di event-event lain. "Kita mah nggak cuma Asian Games aja, semua event, mau event dugem juga kita sudah ada kenalannya. Biasa kenalan dari event ke event," ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati