Harga Tiket Pesawat Mulai Turun, Begini Kata Pengamat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga tiket pesawat mulai mengalami penurunan. Lewat unggahan akun resmi Twitternya, yakni @pesonaindonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencuitkan bahwa harga tiket pesawat sudah mulai turun. 

Kemenparekraf mencontohkan, harga tiket pesawat Jakarta-Bali kini dimulai dari Rp 700 ribuan dari semula Rp 1,3 juta - Rp 3,3 jutaan. Berikutnya, harga tiket pesawat Jakarta-Surabaya dimulai dari Rp 600 ribuan dari semula Rp 1 jutaan, sementara Jakarta-Jogja dimulai dari Rp 400 ribuan dari semula Rp 800 ribu - Rp 1 jutaan.

“Harga tiket pesawat terpantau turun sejalan dengan harga avtur yang melandai. Saat ini sudah banyak harga tiket yang lebih terjangkau dibandingkan dengan beberapa bulan lalu,” tulis Kemenparekraf dalam cuitan yang diunggah 11 Januari 2023 lalu.


Baca Juga: Harga Avtur Turun, Biaya Operasional Maskapai Penerbangan Bisa Ikut Turun

Sejalan dengan cuitan Kemenparekraf, data Pertamina menunjukkan adanya penurunan rata-rata harga avtur pada kategori domestic flight into plane/not into plane. Berdasarkan data tersebut, domestic flight into plane/not into plane pada periode 15-31 Januari 2023 sebesar Rp 17.311,94 per liter, turun 1,98% dibanding periode 15-31 Desember 2022 yang sebesar Rp 17.662,03 per liter.

Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, tren harga avtur memang menurun dibanding bulan Desember 2022.

“MOPS Kerosene memang trennya menurun,” tuturnya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (17/1).

Berdasarkan pantauan Kontan.co.id pada salah satu platform pemesanan tiket online (diakses Selasa, 17 Januari 2023), harga pesawat pada sebagian rute memang mengalami penurunan. Harga tiket pesawat Jakarta - Bali misalnya, tercatat dimulai dari Rp 705.000 (diakses 17 Januari 2023) untuk tanggal penerbangan 18 Januari 2023 kelas ekonomi.  

Menurut catatan Kontan.co.id, tarif rute Jakarta - Bali pada Agustus 2022 lalu masih berkisar dari Rp 883.000 hingga Rp 1,8 juta.

Asal tahu, porsi biaya avtur memiliki porsi yang tidak sedikit dalam total biaya operasional pesawat. Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan, biaya avtur umumnya berkontribusi 30%-35% dalam total biaya operasi. 

Meski begitu, Alvin menilai bahwa tren penurunan harga tiket maskapai lebih didorong oleh jumlah penumpang yang menurun, bukan penurunan harga avtur. 

“Penurunan  harga avtur belum signifikan terhadap total biaya operasi,” tutur Alvin kepada Kontan.co.id, Selasa (17/1).

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Turun, Begini Pendapat Panorama Sentrawisata (PANR)

Menurut Alvin, tren volume penumpang biasanya merosot setelah Natal dan Tahun Baru. Tren tersebut merupakan siklus tahunan. Tren volume penumpang tersebut, lanjut Alvin, biasanya kembali naik pada Tahun Baru Imlek meski tidak signifikan, naik lagi menjelang Idul Fitri, lalu turun hingga naik lagi pada liburan akhir tahun akademik. Setelah itu, tren volume penumpang bakal merosot lagi hingga Natal dan Tahun Baru.

Dugaan Alvin, strategi menurunkan harga tiket pesawat merupakan ikhtiar maskapai untuk menggaet penumpang yang biasa menggunakan transportasi darat agar beralih menggunakan pesawat. Hanya saja, strategi tersebut, menurut Alvin, belum tentu serta-merta menarik di mata penumpang.

“Kalau penumpang tidak punya kebutuhan travelling, harga diturunkan pun tidak membuat penumpang serta merta bepergian. Travelling pada umumnya direncanakan berdasar kebutuhan & ketersediaan waktu serta anggaran. Biaya travelling tidak hanya harga tiket tapi juga tarif hotel dan sebagainya,” terang Alvin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .