JAKARTA. PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) optimistis, harga timah akan pulih pada tahun depan. Bursa berjangka ini memperkirakan, harga timah berpotensi menuju US$ 25.000 per metrik ton. Komisaris BKDI Fenny Widjaja menyebutkan, pergerakan harga tergantung suplai dan permintaan. Sejauh ini, pasokan timah di pasar global tak banyak berubah. "Makanya, harga timah akan cepat kembali ke US$ 23.000-US$ 24.000 per metrik ton. Bahkan, di akhir tahun 2015, berpeluang ke US$ 25.000," ungkapnya, Selasa (25/11). Harga tersebut berpeluang tercapai, apabila rata-rata volume transaksi timah di BKDI stabil di kisaran 6.000 ton per bulan. Seperti diketahui, BKDI ditunjuk sebagai bursa yang mengurus transaksi timah batangan sejak Agustus 2013 silam. Fenny berharap, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 44 tahun 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah bisa meminimalisir kebocoran ekspor, karena memuat standar spesifikasi jenis timah.
Harga timah akan pulih di tahun depan
JAKARTA. PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) optimistis, harga timah akan pulih pada tahun depan. Bursa berjangka ini memperkirakan, harga timah berpotensi menuju US$ 25.000 per metrik ton. Komisaris BKDI Fenny Widjaja menyebutkan, pergerakan harga tergantung suplai dan permintaan. Sejauh ini, pasokan timah di pasar global tak banyak berubah. "Makanya, harga timah akan cepat kembali ke US$ 23.000-US$ 24.000 per metrik ton. Bahkan, di akhir tahun 2015, berpeluang ke US$ 25.000," ungkapnya, Selasa (25/11). Harga tersebut berpeluang tercapai, apabila rata-rata volume transaksi timah di BKDI stabil di kisaran 6.000 ton per bulan. Seperti diketahui, BKDI ditunjuk sebagai bursa yang mengurus transaksi timah batangan sejak Agustus 2013 silam. Fenny berharap, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 44 tahun 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah bisa meminimalisir kebocoran ekspor, karena memuat standar spesifikasi jenis timah.