Harga timah berbalik menguat di awal tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mencatatkan kinerja paling buruk sepanjang tahun 2017 lalu, harga timah mulai menunjukkan perbaikan. Jika melihat sejak awal tahun, harganya telah menguat hingga 4,79%. Membaiknya permintaan menjadi sentimen positif yang mendorong harga.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (16/3) harga timah kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) tercatat naik 0,12% ke level US$ 21.000 per metrik ton dari sehari sebelumnya. Padahal di awal tahun harganya masih bertengger di level US$ 20.040 per metrik ton.

Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures melihat di awal tahun ini timah masih melanjutkan trend penguatan yang terjadi di akhir tahun 2017 lalu. Harganya mendapatkan dukungan dari pertumbuhan produksi telepon pintar. Diperkirakan, di tahun ini tingkat permintaan akan sekitar 1% - 2%.


Permintaan yang tinggi itu juga semakin didukung dari terbatasnya pasokan. Dalam perhitungan Wahyu, sepanjang tahun 2018 defisit timah akan mencapai 5.000 ton – 10.000 ton.

“Walaupun pertemuan FOMC pekan ini menguntungkan dollar dan menekan komoditas tetapi itu tidak berpengaruh lama,” paparnya kepada Kontan.

Penguatan dollar masih belum mampu merubah trend penguatan timah menjadi bearish. Tak hanya itu, Wahyu juga optimis kebijakan tarif impor Presiden Trump terhadap aluminium dan baja tak berdampak pada harga timah.

“Isu perang dagang justru semakin menguatkan bahwa permintaan komoditas masih cukup tinggi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia