Harga timah berotot setelah permintaan naik



JAKARTA. Pasca perayaan tahun baru Imlek yang jatuh pada akhir Januari silam, permintaan timah batangan di pasar China kembali menggeliat.

Alhasil, kondisi ini membuat harga jual timah batangan di Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) kembali menguat 1,3% menjadi US$ 23.200 per ton.

Agung Nungroho, Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk bilang, harga jual timah di BKDI (Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia) sempat melemah hingga ke level US$ 22.900 per ton dari sebelumnya sekitar US$ 23.125 per ton.


Penurunan harga jual terjadi karena adanya perlambatan permintaan sejak akhir Januari silam menjelang pelaksanaan tahun baru Imlek di China.

"Sekarang, harga jual timah batangan kembali naik seiring meningkatnya harga jual di London Metal Exchange (LME) karena data perdagangan di China yang mulai membaik," kata dia ke KONTAN, Minggu (16/2).

Berdasarkan situs resmi LME, harga jual timah mulai mengalami peningkatan sejak awal Februari silam. Saat itu, harga jual timah mencapai US$ 22.000 per ton berdasarkan jenis kontrak cash buyer. Sekarang, harga jual timah di LME sudah meningkat hingga US$ 22.925 per ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri