KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum menunjukkan sinyal bullish, investor dianjurkan untuk wait and see terhadap komoditas timah di sisa akhir 2019. Apalagi, kepastian komitmen dari sentimen perang dagang masih belum jelas. Begitu pula arah kebijakan bank sentral yang saat ini cenderung melonggarkan kebijakan moneternya. Berdasarkan data Bloomberg per Jumat (28/6), harga timah untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 3,34% ke level US$ 18.825 per metrik ton. Padahal harga timah sempat menyentuh US$ 21.740 per metrik ton di Februari lalu. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, sentimen penggerak harga timah tidak jauh berbeda dengan penggerak harga aluminium. Sentimen tersebut yakni, menanti kepastian komitmen negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, serta arah kebijakan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed).
Harga timah masih sulit bangkit di semester II
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum menunjukkan sinyal bullish, investor dianjurkan untuk wait and see terhadap komoditas timah di sisa akhir 2019. Apalagi, kepastian komitmen dari sentimen perang dagang masih belum jelas. Begitu pula arah kebijakan bank sentral yang saat ini cenderung melonggarkan kebijakan moneternya. Berdasarkan data Bloomberg per Jumat (28/6), harga timah untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 3,34% ke level US$ 18.825 per metrik ton. Padahal harga timah sempat menyentuh US$ 21.740 per metrik ton di Februari lalu. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, sentimen penggerak harga timah tidak jauh berbeda dengan penggerak harga aluminium. Sentimen tersebut yakni, menanti kepastian komitmen negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, serta arah kebijakan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed).