Harga timah melambung tinggi



JAKARTA. Kenaikan harga timah masih berlanjut secara signifikan. Imbas dari keringnya pasokan dan dugaan masih akan naiknya kebutuhan timah katalis pendongkrak harga timah untuk sementara waktu.

Mengutip Bloomberg, Senin (22/5) pukul 16.12 WIB harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melambung 0,62% ke level US$ 20.527,50 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Harga ini bahkan sudah terbang 3,28% dalam sepekan terakhir.

Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka menjelaskan saat ini timah sedang dibalut katalis positif. Dongkrakan terbesar bagi harga datang setelah hingga pertengahan Mei 2017 lalu pasokan timah turun ke level terendahnya sejak 1989 atau bertengger di level 2.290 ton.


Efeknya ada kekhawatiran di pasar akan terjadi kekurangan pasokan timah padahal di saat yang bersamaan data manufaktur AS cukup memuaskan pasar.

Memang pada akhir pekan lalu dicatatkan indeks manufaktur Philadelphia April 2017 mengalami pertumbuhan dari 22,0 menjadi 38,8. “Indikasinya perbaikan ekonomi di AS berhasil menggenjot sektor manufaktur yang banyak membutuhkan logam industri termasuk timah,” kata Ibrahim.

Maka wajar jika harga masih mencatatkan kenaikan meski di awal pekan ini posisi indeks dollar AS sedang berupaya rebound.

Hingga pukul 17. 03 WIB indeks dollar AS tercatat menguat 0,16% ke level 97,30 sehingga ini juga yang mengarahkan Ibrahim pada perkiraan ada kans kenaikan harga timah untuk sesaat tertahan.

“Tapi bukan berarti tren kenaikannya akan berakhir, jika data manufaktur Eropa Selasa (23/5) dirilis tumbuh seperti perkiraan, maka harga bisa jaga kenaikan,” tebak Ibrahim.

Diperkirakan data flash manufaktur Prancis, Jerman dan Eropa masih akan mampu menjaga pertumbuhan di level ekspansif.

Dengan data perkiraan awal manufaktur AS April 2017 yang dinilai bisa tumbuh dari 52,8 menjadi 53,2. "Jangka pendek trennya masih bullish," tutup Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto