KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain nikel, timah menjadi komoditas pertambangan logam yang memiliki prospek baik tahun ini. Melansir Bloomberg, pada perdagangan Rabu (13/1), harga timah di bursa London Metal Exchanges (LME) berada di level US$ 21.035 per ton. Harga timah bahkan mencetak level tertingginya tahun ini, yakni pada level US$ 21.185 per ton pada perdagangan Selasa (5/1). Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Maryoki Pajri Alhusnah menilai, tahun ini akan ada beberapa katalis yang bisa mempengaruhi harga timah. Salah satunya adalah pulihnya ekonomi China dan beberapa negara di dunia. Seperti yang diketahui, ekonomi China yang mulai pulih ditunjukkan dengan purchasing manager’s index (PMI) yang kembali ekspansif. Di sisi lain, aktivitas manufaktur elektronik juga perlahan pulih sehingga menjadi katalis positif untuk timah. “Hal ini karena produk timah banyak dipakai di barang-barang elektronik,” terang Maryoki saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (14/1) malam.
Harga timah memanas, begini prospek selanjutnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain nikel, timah menjadi komoditas pertambangan logam yang memiliki prospek baik tahun ini. Melansir Bloomberg, pada perdagangan Rabu (13/1), harga timah di bursa London Metal Exchanges (LME) berada di level US$ 21.035 per ton. Harga timah bahkan mencetak level tertingginya tahun ini, yakni pada level US$ 21.185 per ton pada perdagangan Selasa (5/1). Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Maryoki Pajri Alhusnah menilai, tahun ini akan ada beberapa katalis yang bisa mempengaruhi harga timah. Salah satunya adalah pulihnya ekonomi China dan beberapa negara di dunia. Seperti yang diketahui, ekonomi China yang mulai pulih ditunjukkan dengan purchasing manager’s index (PMI) yang kembali ekspansif. Di sisi lain, aktivitas manufaktur elektronik juga perlahan pulih sehingga menjadi katalis positif untuk timah. “Hal ini karena produk timah banyak dipakai di barang-barang elektronik,” terang Maryoki saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (14/1) malam.