KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali paruh kedua tahun ini, harga timah berjangka terus merosot. Tingginya tingkat pasokan disertai dengan spekulasi negatif investor di tengah gejolak perang dagang membuat harga komoditas logam industri ini semakin loyo. Mengutip Bloomberg, Jumat (6/7), harga timah untuk kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) ditutup melemah 0,51% ke level US$ 19.325 per metrik ton. Ini merupakan posisi harga timah terendah sepanjang tahun, bahkan sejak Juli 2017. Dalam sepekan terakhir, harga timah sudah mengalami penurunan sebesar 2,15%. Awal tahun, tepatnya pada Januari lalu, harga timah sejatinya sempat melonjak hingga menyentuh US$ 21.900 per metrik ton. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures, menjelaskan, kenaikan harga terjadi karena adanya penurunan ekspor timah dari Indonesia akibat terhambatnya produksi di musim penghujan.
Harga timah merosot ke level terendah sepanjang tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali paruh kedua tahun ini, harga timah berjangka terus merosot. Tingginya tingkat pasokan disertai dengan spekulasi negatif investor di tengah gejolak perang dagang membuat harga komoditas logam industri ini semakin loyo. Mengutip Bloomberg, Jumat (6/7), harga timah untuk kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) ditutup melemah 0,51% ke level US$ 19.325 per metrik ton. Ini merupakan posisi harga timah terendah sepanjang tahun, bahkan sejak Juli 2017. Dalam sepekan terakhir, harga timah sudah mengalami penurunan sebesar 2,15%. Awal tahun, tepatnya pada Januari lalu, harga timah sejatinya sempat melonjak hingga menyentuh US$ 21.900 per metrik ton. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures, menjelaskan, kenaikan harga terjadi karena adanya penurunan ekspor timah dari Indonesia akibat terhambatnya produksi di musim penghujan.