KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan timah banyak datang dari industri telepon pintar. Kenaikan permintaan timah untuk industri tersebut membuat harga timah berhasil menguat di tengah kondisi global yang rentan memberi sentimen negatif karena terjadinya perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China. Mengutip Bloomberg, Rabu (22/8) harga timah untuk kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) ditutup menguat 1,71% ke level US$ 19.370 per metrik ton. Dalam sepekan harga timah bahkan menguat 5,24%. Analis Asia Trade Point Futures Andri Hardianto mengatakan harga timah bisa menguat karena didukung adanya rencana perundingan AS dan China soal perang dagang. Pelaku pasar menganggap perang dagang akan mereda.
Harga timah terdongkrak permintaan industri telepon genggam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan timah banyak datang dari industri telepon pintar. Kenaikan permintaan timah untuk industri tersebut membuat harga timah berhasil menguat di tengah kondisi global yang rentan memberi sentimen negatif karena terjadinya perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China. Mengutip Bloomberg, Rabu (22/8) harga timah untuk kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) ditutup menguat 1,71% ke level US$ 19.370 per metrik ton. Dalam sepekan harga timah bahkan menguat 5,24%. Analis Asia Trade Point Futures Andri Hardianto mengatakan harga timah bisa menguat karena didukung adanya rencana perundingan AS dan China soal perang dagang. Pelaku pasar menganggap perang dagang akan mereda.