JAKARTA. Harga timah terseret akibat aksi ambil untung alias profit taking investor. Mengutip situs investing.com, Senin (18/7) pukul 14.47 WIB, harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,44% dibandingkan hari sebelumnya ke level US$ 17.902,5 per metrik ton. Analis PT Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto menilai, koreksi harga timah imbas dari aksi investor yang merealisasikan keuntungan setelah harga timah naik signifikan pada pekan lalu. Akhir pekan lalu, harga timah ditutup pada posisi US$ 18.140 per metrik ton. Ini harga tertinggi tahun ini. Menurut Andri, investor mengalihkan dananya sementara pada komoditas logam yang memang berkaitan langsung dengan bahan baku industri dalam jumlah besar. "Positifnya data ekonomi China berpengaruh besar pada komoditas jenis logam seperti tembaga, nikel dan aluminum," paparnya.
Harga timah tergerus aksi profit taking
JAKARTA. Harga timah terseret akibat aksi ambil untung alias profit taking investor. Mengutip situs investing.com, Senin (18/7) pukul 14.47 WIB, harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,44% dibandingkan hari sebelumnya ke level US$ 17.902,5 per metrik ton. Analis PT Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto menilai, koreksi harga timah imbas dari aksi investor yang merealisasikan keuntungan setelah harga timah naik signifikan pada pekan lalu. Akhir pekan lalu, harga timah ditutup pada posisi US$ 18.140 per metrik ton. Ini harga tertinggi tahun ini. Menurut Andri, investor mengalihkan dananya sementara pada komoditas logam yang memang berkaitan langsung dengan bahan baku industri dalam jumlah besar. "Positifnya data ekonomi China berpengaruh besar pada komoditas jenis logam seperti tembaga, nikel dan aluminum," paparnya.