Harga timah tertekan pengetatan impor Eropa



JAKARTA. Aturan baru yang ditetapkan Eropa soal impor timah telah menekan harga timah global. Hal itu disebabkan adanya kekhawatiran adanya pasokan timah yang berlebih karena berkurangnya serapan pasar.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan pasar Selasa (31/3) harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di bursa London Metal Exchange terlempar 2,7% ke level US$ 16.605 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Harga ini merupakan harga timah terendah sejak 2010 silam. Begitu pun dalam sepekan terakhir harga timah telah merosot 5,4%.

Kekhawatiran pasar ini timbul setelah sejumlah negara Eropa memutuskan untuk memperketat impornya. Pengetatan dilakukan dengan membatasi jual beli hanya untuk produk timah bersertifikat.


Ibrahim, Direktur dan Analis PT Ekuilibrium Komoditi Berjangka memaparkan, sebenarnya efek dari pengetatan impor Eropa tidak akan terlalu besar. Namun, dikhawatirkan nantinya ini akan berdampak pada importir timah lainnya seperti China dan Amerika Serikat.

“Banyak perusahaan penambang di Eropa yang bermasalah, jumlahnya hampir 359 perusahaan. Bisa saja negara importir lain mengikuti aturan ini,” kata Ibrahim.

Tekanan juga datang dari masih kurang memuaskannya data ekonomi China. HSBC Manufaktur PMI China Maret 2015 tercatat mengalami peningkatan menjadi 49,6 atau di atas prediksi 49,3 dan di atas bulan sebelumnya 49,2.

“Masih di bawah level 50. Ekonomi China belum ekspansif,” kata Ibrahim. Sehingga permintaan dari China masih belum akan kembali pulih seperti sediakala.

Belum lagi Ibrahim menduga bahwa index USD memasuki bulan April 2015 ini sudah siap untuk kembali ke level 100. Apalagi jika melihat dari sisi data ekonomi AS yang masih terus menunjukkan hasil yang positif. Sampai Rabu (1/4) pukul 14.43 WIB index USD berada di level 98,35.

Dugaan Ibrahim, memasuki kuartal dua 2015, harga timah siap memasuki level psikologis harga baru yakni di kisaran US$ 15.000 per metrik ton. “Bahkan di akhir tahun bisa di kisaran US$ 10.000 per metrik ton,” prediksinya.

Namun perlu diingat bahwa mulai Rabu (1/4) PT Timah (PERSERO) Tbk akan mengurangi ekspor menjadi 2.500 metrik ton per bulan atau sekitar 30.000 metrik ton per tahun. Ini dilakukan untuk mendongkrak harga timah dengan mengurangi pasokan stok timah di pasar global.

Dengan melihat aturan baru Eropa dan Indonesia yang tarik menarik ini. Pasar masih melakukan antisipasi melihat lebih lanjut sentimen mana yang memberikan pengaruh lebih besar. Sehingga kalaupun pada Kamis (2/4) harga timah melanjutkan pelemahan masih dalam area terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa