JAMBI. Harga komoditas batubara turun drastis. Rontoknya harga ini dipicu minusnya permintaan, dan merosotnya harga batubara di pasar global. Akibatnya banyak perusahaan batubara yang tidak melakukan kegiatan produksi. Salah satunya di Provinsi Jambi. Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi, ada sebanyak 331 perusahaan batubara yang sudah tidak melakukan kegiatan produksi. Menurut Kasi Bimbingan dan Konservasi Dinas ESDM Jambi, A Salam, salah stau penyebabnya adalah harga batubara yang anjlok. Saat ini emas hitam itu harganya US$25 hingga US$30 per ton atau sekitar Rp 270.000 hingga Rp 300.000 per ton sesuai kualitas. Sedangkan idealnya harga batu bara itu sebesar Rp 500.000 sampai Rp 600.000 per ton. "Kualitas batubara Jambi 5.000 sampai 6.000 kilo kalori per kilogram, ini masih rendah. Kadar air batubara juga tinggi jadi bisa bersaing kualitasnya," katanya kepada Tribun, Selasa (17/9).
Harga turun, 331 perusahaan batubara stop produksi
JAMBI. Harga komoditas batubara turun drastis. Rontoknya harga ini dipicu minusnya permintaan, dan merosotnya harga batubara di pasar global. Akibatnya banyak perusahaan batubara yang tidak melakukan kegiatan produksi. Salah satunya di Provinsi Jambi. Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi, ada sebanyak 331 perusahaan batubara yang sudah tidak melakukan kegiatan produksi. Menurut Kasi Bimbingan dan Konservasi Dinas ESDM Jambi, A Salam, salah stau penyebabnya adalah harga batubara yang anjlok. Saat ini emas hitam itu harganya US$25 hingga US$30 per ton atau sekitar Rp 270.000 hingga Rp 300.000 per ton sesuai kualitas. Sedangkan idealnya harga batu bara itu sebesar Rp 500.000 sampai Rp 600.000 per ton. "Kualitas batubara Jambi 5.000 sampai 6.000 kilo kalori per kilogram, ini masih rendah. Kadar air batubara juga tinggi jadi bisa bersaing kualitasnya," katanya kepada Tribun, Selasa (17/9).