Harga Turun, ASKINDO Sebut Petani Kakao Lebih Pilih Ekspor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Petani Kakao (Askindo) menyebut sekarang produksi kakao dalam negeri sudah mulai membaik. Namun kondisi tersebut justru membuat petani lebih memilih untuk mengejar pasar ekspor karena harga jualnya lebih baik.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kakao Arief Zamroni menyebut setelah dampak elnino mulai berangsur membaik, maka keberhasilan panennya pun mempengaruhi harga kakao di pasaran.

"Hari ini dampak elnino mulai berkurang sehingga perlahan panen naik, itu sebabnya harga mulai turun," kata Arief kepada Kontan, Selasa (18/6).


Baca Juga: Petani Kakao Butuh Ekstensifikasi Lahan untuk Tingkatkan Produktivitas

Seiring membaiknya produksi kakao dalam negeri, justru para petani lebih senang mengekspor kakaonya dengan alasan harga domestik lebih rendah ketimbang harga di pasar internasional.

Menurutnya, hal ini merupakan dilema. Sebab di satu sisi dapat meningkatkan ekpor, namun dapat menghambat pasokan kakao ke industri yang beroperasi di dalam negeri. 

"Kalo petani tidak terlalu peduli ekspor atau industri dalam negeri, namun hari ini ekspor kelihatannya lebih berani di harga sehingga sebagian barang petani di ekspor karena harga lebih kompetitif," ungkapnya.

Harga kakao disana bisa mencapai Rp 200 ribu per kg. Ekspor kakao Indonesia kini mayoritas menyasar pasar Asia.Biaanya ke Eropa, Amerika, Rusia dan Turki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih