KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bukalapak.com Tbk (
BUKA) dalam tren turun. Para manajer investasi turut melepas kepemilikan saham tersebut. Senin (8/11), harga saham BUKA ditutup menguat 1,5% ke Rp 675 per saham. Sebagai perbandingan, harga saham BUKA cenderung bergerak melemah menjauhi harga awalnya saat
initial public offering (IPO) di Rp 850 pada 6 Agustus 2021. Sebelumnya, IPO Bukalapak mendapat sambutan yang baik dari investor. Buktinya, penawaran saham Bukalapak (melalui metode
pooling) mengalami kelebihan permintaan sekitar 8,7 kali lipat, dengan pemesanan dari hampir 100.000 investor.
BUKA juga menambah porsi
pooling allotment bagi investor retail dari semula 2,5% menjadi 5% dari total pemesanan yang tersedia. Oleh karena itu, nilai dari saham yang dialokasikan untuk porsi
pooling allotment bagi investor retail naik dari yang sebelumnya Rp 547,5 miliar menjadi sekitar Rp 1,1 triliun. Para manajer investasi (MI) juga tidak mau ketinggalan mengoleksi saham BUKA. Henan Putihrai Asset Management menjadi salah satu MI yang memiliki BUKA dalam portofolio reksadana sahamnya.
Baca Juga: Harga Saham BUKA Turun Terus, tapi Jumlah Investor Bukalapak Justru Semakin Bertambah Berdasarkan fund fact sheet per September 2021, Reksadana HPAM Ekuitas Syariah Berkah memiliki BUKA dalam jajaran 10 top holdings. Namun, Head of Business Development Division HPAM Reza Fahmi mengatakan HPAM ikut melepas secara bertahap saham BUKA. "Harga IPO tergolong mahal, kemungkinan juga
over valuation sampai PER di atas 20, jadi penurunan harga saham BUKA karena dilepas bertahap," kata Reza, Senin (8/11). Berdasarkan fund fact sheet per September 2021 Reksadana Avrist Ada Saham Blue Safir juga memiliki BUKA dalam daftar 10 kepemilikan efek terbesar dalam portofolio. Namun, Head of Investment Avrist AM Farash Farich mengatakan Senin (8/11), saham BUKA sudah tidak lagi masuk ke portofolio reksadana saham tersebut.
Pada Agustus, Presiden Direktur Schroder Michael Tjandra Tjoajadi sempat mengatakan memiliki saham BUKA dalam portofolio reksadana saham Schroders. Schroders memiliki saham BUKA ditujukan untuk investasi jangka panjang. Sementara, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto juga sempat mengatakan Panin Asset Management ikut memasukkan BUKA ke dalam beberapa produk reksadananya dengan bobot investasi relatif kecil dan bersifat taktikal. Perkembangan terakhir, Schroders dan Panin belum memberikan informasi terbaru terkait kepemilikan saham BUKA dalam portofolio reksadana saham mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi