JAKARTA. Harga jual timah batangan yang tak kunjung membaik, serta pengetatan ekspor hasil pertambangan tampaknya bakal memangkas volume produksi timah pada tahun 2015. Bahkan, produksi timah nasional diprediksikan lebih rendah dibandingkan dengan realisasi produksi timah tahun 2014 yang sebanyak 71.151 ton. Jabin Sufianto, Ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) mengatakan, pemberlakukan Peraturan Menteri Perdagangan No 44/2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah mempengaruhi produksi timah Indonesia. "Produksi timah akan kembali ke tiga tahun sebelumnya, tidak lebih dari 70.000 ton," kata dia kepada KONTAN, Selasa (6/1). Pemerintah memang telah menerapkan Permendag Nomor 44/2014 yang mendefinisikan produk timah menjadi empat jenis. Pertama, timah murni batangan dengan kandungan stanum (Sn) minimal 99,9%.
Harga turun, produksi timah tahun ini akan anjlok
JAKARTA. Harga jual timah batangan yang tak kunjung membaik, serta pengetatan ekspor hasil pertambangan tampaknya bakal memangkas volume produksi timah pada tahun 2015. Bahkan, produksi timah nasional diprediksikan lebih rendah dibandingkan dengan realisasi produksi timah tahun 2014 yang sebanyak 71.151 ton. Jabin Sufianto, Ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) mengatakan, pemberlakukan Peraturan Menteri Perdagangan No 44/2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah mempengaruhi produksi timah Indonesia. "Produksi timah akan kembali ke tiga tahun sebelumnya, tidak lebih dari 70.000 ton," kata dia kepada KONTAN, Selasa (6/1). Pemerintah memang telah menerapkan Permendag Nomor 44/2014 yang mendefinisikan produk timah menjadi empat jenis. Pertama, timah murni batangan dengan kandungan stanum (Sn) minimal 99,9%.