KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah saham di sektor pertambangan batubara sedang tren turun. Analis melihat, penurunan harga saham batubara ini adalah momentum yang tepat untuk mulai berinvestasi. Saham-saham batubara ini layak dikoleksi karena masih memiliki prospek cerah. Selain itu, ada potensi dividen besar menanti dari sejumlah perusahaan batubara. Hal itu disampaikan Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat. Dia rekomendasi untuk membeli saham batubara seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG), PT Bukit Asam Tbk (
PTBA), PT Indika Energy Tbk (
INDY), dan PT ABM Investama Tbk (
ABMM).
Harga saham ITMG pada perdagangan Jumat 27 Januari 2023 ditutup di level 36.100, turun 900 poin atau 2,43% dalam 5 hari terakhir. Tahun lalu saham ITMG mencapai rekor tertinggi di level 41.250 pada 10 Agustus 2022. Pada periode yang sama, harga saham PTBA di level 3.470, turun 30 poin atau 0,86% dalam 5 hari terakhir. Setahun terakhir harga saham PTBA pernah mencapai level tertinggi Rp 4.630 pada 3 Juni 2022.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Melaju ke 6.900, Ini Rekomendasi Saham CTRA, PGAS, SRTG, BIRD Harga saham INDY pada perdagangan Jumat 27 Januari 2023 ditutup di level 2.470, turun 130 poin atua 5% dalam 5 hari terakhir. Harga saham INDY telah merosot dari pencapaian tertinggi Rp 3.100 pada 7 Juni 2022. Harga saham ABMM pada perdagangan Jumat 27 Januari 2023 di level 3.210, naik 10 poin atau 0,31% dalam 5 hari terakhir. Namun, harga saham ABMM masih dibawah level tertinggi 3.280 pada 20 Mei 2022. Teguh melihat ada peluang terutama di awal tahun sekitar Februari, Maret, hingga April akan memasuki musim dividen. Biasanya emiten batubara akan membayarkan dividen besar. Teguh mengingatkan, sebelum pengumuman pembayaran dividen harga saham-saham emiten ini akan naik karena orang cenderung membeli. Jadi peluang sudah terbuka saat ini. Pada tahun 2022, PTBA dan ITMG termasuk pembayar dividen saham terbesar di Bursa Efek Indonesia. PTBA melakukan pembayaran dividen saham tahun 2022 dengan total dana Rp 835,38 miliar. Yield dividen saham PTBA sebesar 18,41%. Nilai dividen saham PTBA Rp688,52 per saham. ITMG melakukan pembayaran dividen saham tahun 2022 dengan total dana Rp 1,52 triliun. Yield dividen saham ITMG sebesar 17,56%. Nilai pembayaran dividen saham PTBA Rp 4.258,00 per saham. Sedikit kilas baik, belakangan ini harga saham batubara cenderung mahal. Namun dalam jangka pendek harga saham batubara akan melandai bersamaan dengan penurunan IHSG dan harga komoditas. Meski bergerak fluktuatif, Teguh memproyeksikan pergerakan saham emiten batubara masih berada pada taraf wajar sehingga prospek bisnis belum berubah.
Baca Juga: Bisa Raih Pendapatan di Atas Rp 100 Triliun, Simak Rekomendasi Sejumlah Saham Ini “Dalam jangka enam bulan ke depan, kita tidak melihat harga batubara akan turun lebih dalam dan IHSG akan mulai kembali naik. Seharusnya berdampak positif pada saham batubara beberapa bulan ke depan,” ujar dia.
Prospek Jangka Panjang
Teguh melihat, harga batubara dalam satu tahun ke depan akan cenderung menurun. Namun ada beberapa emiten yang bisa dicermati karena sudah melakukan diversifikasi bisnis ke energi hijau.
“Ada tiga yang saya perhatikan melakukan diversifikasi yakni PT TBS Energi Utama Tbk (
TOBA), PT Indika Energy Tbk (
INDY), dan PT United Tractors Tbk (
UNTR),” kata Teguh. Namun Teguh juga tidak serta-merta mengatakan sejumlah saham tersebut prospeknya pasti akan bagus dalam jangka panjang. Menurut dia, diversifikasi bisnis memerlukan waktu, prosesnya dan keberhasilan tergantung pada masing-masing perusahaan mengeksekusinya. Itulah rekomendasi saham sektor batubara untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham batubara di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto