Harga XRP melejit ikuti jejak bitcoin dan etherum



SAN FRANCISCO. Tren nilai tukar mata uang digital terus melaju. Tak hanya bitcoin dan ethereum, mata uang digital XRP ikut menanjak. Mata uang digital tersebut bahkan sudah melejit 3,977% di semester I di tahun ini.

Harga XRP pada kuartal II naik 1.159% dari kuartal sebelumnya menjadi US$ 0,263. Secara year to date nilai tukar XRP naik 3,977%. Mata uang digital yang dikeluarkan Ripple, startup yang berbasis di San Francisco, mencatatkan transaksi US$ 11,06 miliar pada kuartal II tahun ini.

Transaksi melejit karena mereka baru saja mencatatkan token XRP di 25 bursa baru. Dus, saat ini, sudah ada 30 bursa yang memperdagangkan XRP.


Tidak seperti ethereum atau bitcoin, XRP sebagian besar dimiliki oleh Ripple. Miguel Vias, Kepala Pasar XRP Ripple, seperti dikutip CNBC pada Mei 2017, menyatakan pihaknya merilis rencana untuk membuat struktur penjualan mata uang.

Pengumuman itu mendorong minat pemakai mata uang digital menggunakan XRP. "Sehubungan dengan XRP, kami sangat fokus pada pembayaran internasional. Saya pikir kami menjadi satu-satunya aset digital yang memiliki kasus penggunaan jelas dengan apa yang ingin kami lakukan dengan aset tersebut," kata Vias.

Ke depan, dia mengisyaratkan, akan ada pengumuman lebih lanjut atas bisnis yang akan dijalankan. Vias menambahkan, akan memperluas jangkauan dengan tercatat di beberapa bursa aset digital.

XRP juga menjadi alat pembayaran. Sebab pada kuartal ini, ada beberapa perkembangan setelah digunakan untuk alat pembayaran.

Meskipun, pasar criptocurrency cenderung bergerak volatil, beberapa analis mengungkapkan kekhawatiran tentang potensi keretakan bisnis pada bitcoin. Tapi Vias tetap optimistis akan masa depan Ripple dan pesaingnya. "Apa yang kami lihat adalah merangkul aset digital secara luas oleh institusi yang benar-benar mapan," ujar Vias.

Apalagi, ada institusi seperti Bank of England dan Bank of Japan yang membuka jalan mata uang digital. Vias bilang, kebijakan dua bank sentral itu membuat Ripple mempertimbangkan untuk mengembangkan bisnis. "Ketika Anda melihat perkembangan tersebut, Anda tidak dapat membantu tapi sudah ada di jalur yang tepat dan ada potensi pertumbuhan," ujar Vias.

Editor: Dupla Kartini