JAKARTA. Sekitar 150.000 buruh akan menggerudug Istana Negara pada peringatan Hari Buruh, Senin (1/5) mendatang. Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengatakan, akan ada beberapa isu dan tuntutan yang akan digelorakan para buruh. Pertama, penghapusan sistem kerja alih daya atau outsourcing dan pemagangan. Sistem kerja tersebut dinilai menjadi perbudakan model baru. "Ini isu lama, kami suarakan lagi karena pemerintah tidak pernah kabulkan tersebut," katanya Jumat (28/4). Kedua, buruh juga akan menuntut diberikan jaminan sosial yang layak. Buruh menuntut diberikan dalam dua bentuk. Pertama, jaminan kesehatan gratis tanpa harus membayar premi yang dibiayai dengan uang pajak.
Hari Buruh, 150.000 buruh akan gerudug Istana
JAKARTA. Sekitar 150.000 buruh akan menggerudug Istana Negara pada peringatan Hari Buruh, Senin (1/5) mendatang. Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengatakan, akan ada beberapa isu dan tuntutan yang akan digelorakan para buruh. Pertama, penghapusan sistem kerja alih daya atau outsourcing dan pemagangan. Sistem kerja tersebut dinilai menjadi perbudakan model baru. "Ini isu lama, kami suarakan lagi karena pemerintah tidak pernah kabulkan tersebut," katanya Jumat (28/4). Kedua, buruh juga akan menuntut diberikan jaminan sosial yang layak. Buruh menuntut diberikan dalam dua bentuk. Pertama, jaminan kesehatan gratis tanpa harus membayar premi yang dibiayai dengan uang pajak.