KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini 22 April 2024 adalah peringatan Hari Demam Berdarah Nasional. Mari sebarkan ucapan Hari Demam Berdarah Nasional serta tanda-tanda demam berdarah dengue (DBD) pada tahap awal di kalangan anak remaja dan orang dewasa. Hari Demam Berdarah Nasional (DBD) diperingati setiap tanggal 22 April. Ucapan Hari Demam Berdarah Nasional menjadi salah satu cara meningkatkan kesadaran penyakit DBD. Setiap tahun, Hari Demam Berdarah Nasional menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang penyakit yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Ada beragam ucapan Hari Demam Berdarah Nasional yang dapat Anda jadikan sebagai caption di media sosial. Nah, berikut kumpulan ucapan Hari Demam Berdarah Nasional 2024: 1. Hari Demam Berdarah Nasional: Waktu untuk menyatukan upaya kita dalam memerangi penyakit yang mengancam kehidupan. 2. Mari jadikan setiap langkah sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran demam berdarah. 3. Pada Hari Demam Berdarah Nasional, mari tingkatkan kesadaran dan tindakan pencegahan. 4. Demam berdarah tidak mengenal batas. Mari bersatu dalam melawan penyakit ini. 5. Setiap tetes pencegahan adalah investasi untuk masa depan yang lebih sehat. 6. Jangan biarkan demam berdarah mengambil alih kehidupan. Mari bersama-sama lawan penyakit ini. 7. Hari ini, mari berjanji untuk mengedukasi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita tentang bahaya demam berdarah. 8. Dalam melawan demam berdarah, kita tidak sendiri. Mari bersatu sebagai komunitas global. 9. Kesadaran adalah kunci untuk mengurangi beban demam berdarah. Mari sebarkan pengetahuan. 10. Pada Hari Demam Berdarah Nasional, mari jadikan kesehatan sebagai prioritas bersama. 11. Bersama, kita bisa mencegah demam berdarah dan menyelamatkan nyawa. 12. Tidak ada usia yang terlalu muda atau terlalu tua untuk melindungi diri dari demam berdarah. Mari lindungi semua orang. 13. Dengan edukasi dan aksi, kita bisa memutus rantai penyebaran demam berdarah. 14. Hari ini, mari berkomitmen untuk memperkuat sistem kesehatan dan pencegahan demam berdarah. 15. Kita mungkin tidak bisa mengendalikan semua hal, tetapi kita bisa mengendalikan upaya kita dalam melawan demam berdarah. 16. Kesehatan adalah hak asasi manusia. Mari bersama-sama menegakkannya dengan memerangi demam berdarah. 17. Dalam perang melawan demam berdarah, setiap langkah pencegahan memiliki nilai yang tak ternilai. 18. Pada Hari Demam Berdarah Nasional, mari berkomitmen untuk memberikan perhatian yang lebih pada kesehatan masyarakat. 19. Mari jaga kebersihan lingkungan dan selalu waspada terhadap genangan air sebagai langkah pencegahan demam berdarah. 20. Dengan kesadaran dan tindakan, kita bisa menjadi bagian dari solusi dalam memerangi demam berdarah.
Baca Juga: Naik Signifikan, Kasus Kematian DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat Dibanding 2023 Tanda-tanda DBD pada remaja dan orang dewasa Ciri-ciri DBD pada tahap awal di tingkat anak remaja dan orang dewasa penting dipahami karena musim hujan mulai tiba. Saat musim hujan, nyamuk lebih cepat berkembang biak, termasuk nyamuk penyebab DBD. Tak heran, kasus penyakit DBD meningkat saat musim hujan. Oleh karena itu, mengenal ciri-ciri awal DBD pada anak remaja dan orang dewasa penting agar bisa melakukan pertolongan pertama dengan cepat dan tepat. Saat ini, masyarakat sudah mulai sadar soal bahaya DBD. Hanya, sering kali pasien DBD yang di bawa ke dokter atau klinik sudah masuk dalan keadaan berat, bahkan dalam keadaan syok alias dengue shock syndrome (DSS). Nah, DSS adalah suatu keadaan yang paling berat dari infeksi DBD yang bisa mengancam nyawa. Sebelum masuk ke tahap DSS, penting untuk mengenali ciri-ciri DBD pada tahap awal, baik di kalangan orang tua maupun anak-anak. Melansir Kompas.com, Kementerian Kesehatan menyebutkan ada beberapa ciri-ciri DBD tahap awal yang perlu diperhatikan di tingkat orang tua dan anak-anak. Berikut ciri-ciri DBD pada tahap awal yang bisa terjadi pada anak-anak dan orang tua:
Tanda-tanda DBD pada tahap awal yang terjadi pada anak remaja dan orang dewasa adalah demam tinggi. Di awal penyakit, suhu DBD bisa cukup tinggi antara 38-40 derajat Celsius. Peningkatan suhu tubuh ini berlangsung sepanjang hari.
Selain demam, tanda-tanda DBD pada tahap awal yang terjadi pada anak remaja dan orang dewasa adalah sakit kepala hebat, badan lemas dan lesu, nyeri di sekujur tubuh, dan tidak enak badan.
- Bola mata sakit saat digerakkan
Tanda-tanda DBD pada tahap awal lainnya yang terjadi pada anak remaja dan orang dewasa adalah bola mata terasa sakit saat digerakkan. Gejala ini biasanya disertai sakit punggung, mual, muntah, dan tidak nafsu makan.
Tanda-tanda DBD pada tahap awal yang mudah dilihat pada anak remaja dan orang dewasa adalah munculnya bintik-bintik di kulit. Bintik-bintik DBD yang khas berupa ruam yang tidak hilang saat diregangkan. Pertolongan pertama untuk mengatasi DBD DBD Apabila Anda mendapati gejala DBD, segera periksakan ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat. Selain itu, lakukan pertolongan pertama untuk mencegah penyakit berkembang ke tahap syok yang potensial fatal.
Dikutip dari laman Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, berikut beberapa cara mengatasi DBD untuk pertolongan pertama:
- Pastikan penderita banyak istirahat dan tiduran di tempat tidur
- Untuk mencegah dehidrasi, upayakan penderita bisa minum air sebanyak dua liter per hari
- Berikan kompres hangat untuk menurunkan suhu demam tinggi dan membuat tubuh yang tidak enak badan lebih nyaman
- Berikan obat penurun demam saat demam tinggi
- Apabila dalam dua sampai tiga hari gejala DBD memburuk seperti badan tambah lemas, muntah terus-menerus, susah makan dan minum, mimisan dan pendarahan gusi parah, muntah darah, BAB berdarah, segera bawa penderita ke rumah sakit atau layanan kesehatan terdekat
Perlu diingat, gejala DBD tahap awal di atas terkadang mirip penyakit lain. Jadi, pastikan Anda segera memeriksakan penderita ke dokter jika mendapati tanda penyakit di atas. Penyakit ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik dan tes darah. Tanda-tanda DBD tahap awal pada anak remaja dan orang dewasa biasanya berlangsung selama beberapa hari sampai seminggu setelah gejala muncul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto