LONDON. Bank of England kemungkinan akan memangkas suku bunga acuan ke level yang cukup rendah pada hari ini. Pejabat Inggris sudah nyaris mendekati batas dari kebijakan moneter konvensional untuk berjibaku melawan resesi. Monetary Policy Committee, yang dipimpin oleh Governor Mervyn King, akan kembali mengiris suku bunganya sebesar 0,5% menjadi 1,5%. Hal ini tercuat dari perkiraan tengah dari 60 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News. Langkah akan yang ditempuh oleh bank sentral ini merupakan pemangkasan yang keempat kalinya sejak bank-bank sentral lainnya mulai mengiris suku bunganya pada 8 Oktober 2008 silam. Kanselir Exchequer Alistair Darling mengatakan, Treasury Inggris akan memainkan peran yang lebih besar untuk menyetir kebijakan moneter atas suku bunga acuan untuk mendekati nol. Apalagi, poundsterling kian melemah ke level yang cukup rendah terhadap euro minggu lalu. Hal ini diterjadi di tengah spekulasi bahwa bank sentral akan memangkas ongkos pinjaman lantaran resesi semakin menjadi-jadi. "Outlook perekonomian terlihat cukup menyeramkan dan semester pertama tahun ini akan mengerikan," kata Stewart Robertson, ekonom Aviva Investors Ltd. di London. Ia menambahkan, "Meski mau dipangkas hingga zero atau mau setengah persen saja, itu bukan masalah. Saat ini yang kita butuhkan adalah koordinasi antara Bank of England dan pemerintah." Pemotongan suku bunga di Inggris hari ini akan menggiring ke level yang paling mini sejak bank sentral mulai beroperasi pada tahun 1694. European Central Bank telah membabat suku bunganya sebesar 1,75% menjadi 2,5% sejak awal Oktober lalu dan kemungkinan akan melakukan pengirisan lagi minggu depan. Sementara itu, The Fed juga telah melakukan aksi serupa untuk mendorong perekonomian AS agar bisa bergerak lebih baik. The Fed memapras rate for overnight loans antar bank menjadi 0,25% pada 16 Desember 2008 lalu. Suku bunga di Jepang juga sama dengan The Fed, hampir mendekati zero.
Hari Ini, Bank of England Putuskan Pergerakan Suku Bunga Patokan
LONDON. Bank of England kemungkinan akan memangkas suku bunga acuan ke level yang cukup rendah pada hari ini. Pejabat Inggris sudah nyaris mendekati batas dari kebijakan moneter konvensional untuk berjibaku melawan resesi. Monetary Policy Committee, yang dipimpin oleh Governor Mervyn King, akan kembali mengiris suku bunganya sebesar 0,5% menjadi 1,5%. Hal ini tercuat dari perkiraan tengah dari 60 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News. Langkah akan yang ditempuh oleh bank sentral ini merupakan pemangkasan yang keempat kalinya sejak bank-bank sentral lainnya mulai mengiris suku bunganya pada 8 Oktober 2008 silam. Kanselir Exchequer Alistair Darling mengatakan, Treasury Inggris akan memainkan peran yang lebih besar untuk menyetir kebijakan moneter atas suku bunga acuan untuk mendekati nol. Apalagi, poundsterling kian melemah ke level yang cukup rendah terhadap euro minggu lalu. Hal ini diterjadi di tengah spekulasi bahwa bank sentral akan memangkas ongkos pinjaman lantaran resesi semakin menjadi-jadi. "Outlook perekonomian terlihat cukup menyeramkan dan semester pertama tahun ini akan mengerikan," kata Stewart Robertson, ekonom Aviva Investors Ltd. di London. Ia menambahkan, "Meski mau dipangkas hingga zero atau mau setengah persen saja, itu bukan masalah. Saat ini yang kita butuhkan adalah koordinasi antara Bank of England dan pemerintah." Pemotongan suku bunga di Inggris hari ini akan menggiring ke level yang paling mini sejak bank sentral mulai beroperasi pada tahun 1694. European Central Bank telah membabat suku bunganya sebesar 1,75% menjadi 2,5% sejak awal Oktober lalu dan kemungkinan akan melakukan pengirisan lagi minggu depan. Sementara itu, The Fed juga telah melakukan aksi serupa untuk mendorong perekonomian AS agar bisa bergerak lebih baik. The Fed memapras rate for overnight loans antar bank menjadi 0,25% pada 16 Desember 2008 lalu. Suku bunga di Jepang juga sama dengan The Fed, hampir mendekati zero.