JAKARTA. Proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berlanjut. Kemarin, Rabu (7/6) giliran calon komisioner yang akan menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas industri keuangan non bank (IKNB) menjalani uji kelayakan. Mereka adalah calon Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK) Edy Setiadi dan Hoesen. Sedangkan pada Kamis (8/6), dua orang calon DK OJK akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan, yakni Tirta Segara dan Firmansyah. Mereka akan berebut menduduki kursi anggota OJK yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen. Fit and proper test kedua calon DK OJK ini juga menjadi penutup proses pemilihan DK OJK periode 2017-2022. Anggota Komisi XI DPR dari partai Nasional Demokrat Johnny G. Plate mengatakan, sampai saat ini dia melihat kedua calon ketua DK OJK yaitu Wimboh Santoso dan Sigit Pramono bagus. "Tergantung background masing-masing. Yang satu punya background makro prudential dan relasi yang bagus, yang satu punya pengalaman yang bagus di industri," katanya.
Hari ini, calon DK OJK ditentukan
JAKARTA. Proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berlanjut. Kemarin, Rabu (7/6) giliran calon komisioner yang akan menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas industri keuangan non bank (IKNB) menjalani uji kelayakan. Mereka adalah calon Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK) Edy Setiadi dan Hoesen. Sedangkan pada Kamis (8/6), dua orang calon DK OJK akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan, yakni Tirta Segara dan Firmansyah. Mereka akan berebut menduduki kursi anggota OJK yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen. Fit and proper test kedua calon DK OJK ini juga menjadi penutup proses pemilihan DK OJK periode 2017-2022. Anggota Komisi XI DPR dari partai Nasional Demokrat Johnny G. Plate mengatakan, sampai saat ini dia melihat kedua calon ketua DK OJK yaitu Wimboh Santoso dan Sigit Pramono bagus. "Tergantung background masing-masing. Yang satu punya background makro prudential dan relasi yang bagus, yang satu punya pengalaman yang bagus di industri," katanya.