JAKARTA. Emas sempat terkoreksi hari ini setelah mencetak rekor barunya di pekan ini. Kontrak emas untuk pengantaran April di bursa NYMEX AS sempat turun 0,3% ke level US$ 1.427,45 per ons troy, sebelum diperdagangkan di US$ 1.430,3 per ons troy, pada pukul 14.31 WIB.Pada 7 Maret lalu, emas mencetak rekor harga tertinggi baru di US$ 1.444,95 per ons troy. Melesatnya harga emas karena kecemasan tingginya prospek kenaikan inflasi dan kerusuhan di Timur Tengah.Namun, kenaikan pesat emas memikat sebagian investor untuk merealisasikan keuntungan.Chae Un Soo, trader dari KEB Futures Co. menyebut, ada saat jangka pendek di mana pedagang dan investor ingin meraup keuntungan setelah reli harga. "Tapi koreksi harga akan terbatas karena ada minat yang sangat besar terhadap emas dan logam berharga," ujarnya.Sementara itu, kepala riset komoditas dari Commerzbank AG Eugen Weinberg menilai, turunnya harga minyak ke bawah US$ 105 per barel meredam permintaan emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. "Ini hanya sementara, karena masih ada banyak persoalan," imbuhnya.Kemarin, pasukan pro-Muammar Qaddafi menyerang fasilitas minyak pusat di Libya untuk menemukan pemimpin dewan pemberontak. Sementara itu, dari belahan Eropa, beberapa negara di kawasan Euro kemungkinan akan kembali mengalami penurunan peringkat utangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hari ini, emas terseret aksi profit taking
JAKARTA. Emas sempat terkoreksi hari ini setelah mencetak rekor barunya di pekan ini. Kontrak emas untuk pengantaran April di bursa NYMEX AS sempat turun 0,3% ke level US$ 1.427,45 per ons troy, sebelum diperdagangkan di US$ 1.430,3 per ons troy, pada pukul 14.31 WIB.Pada 7 Maret lalu, emas mencetak rekor harga tertinggi baru di US$ 1.444,95 per ons troy. Melesatnya harga emas karena kecemasan tingginya prospek kenaikan inflasi dan kerusuhan di Timur Tengah.Namun, kenaikan pesat emas memikat sebagian investor untuk merealisasikan keuntungan.Chae Un Soo, trader dari KEB Futures Co. menyebut, ada saat jangka pendek di mana pedagang dan investor ingin meraup keuntungan setelah reli harga. "Tapi koreksi harga akan terbatas karena ada minat yang sangat besar terhadap emas dan logam berharga," ujarnya.Sementara itu, kepala riset komoditas dari Commerzbank AG Eugen Weinberg menilai, turunnya harga minyak ke bawah US$ 105 per barel meredam permintaan emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. "Ini hanya sementara, karena masih ada banyak persoalan," imbuhnya.Kemarin, pasukan pro-Muammar Qaddafi menyerang fasilitas minyak pusat di Libya untuk menemukan pemimpin dewan pemberontak. Sementara itu, dari belahan Eropa, beberapa negara di kawasan Euro kemungkinan akan kembali mengalami penurunan peringkat utangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News