SLEMAN. Jenazah juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan dimakamkan hari ini (28/10). Pemakaman dilakukan usai shalat jenazah di Masjid Asy-Syifa sekitar pukul 10.00 WIB.Pemakaman dilakukan di Srunen, Glagaharjo. Sebelum dimakamkan, jenazah akan mampir di Universitas Islam Indonesia untuk disalatkan kembali karena putranya berstatus karyawan di situ.Jenazah Mbah Maridjan akan dimakamkan bersama adik iparnya Udi Sutrisno yang tadi pagi, sekitar pukul 07.00 WIB meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat selama dua malam di ruang Instalasi Luka Bakar RS DR Sardjito. Begitu pula Narudi, keponakan Mbah Maridjan yang ikut tewas terkena awan panas, Selasa lalu.Istri Mbah Maridjan, yang akrab disapa Mbah Putri Maridjan mengatakan bahwa dirinya ikhlas. "Kulo ikhlas. Bapak sampun dipendet gusti. Mboten wonten pesen nopo-nopo," ujarnya. Asih, salah satu putra Mbah Maridjan mengatakan mengatakan bahwa ayahnya itu sebelum meninggal berpesan minta didoakan, baik masyrakat, keluarga, dan saudara. "Dia juga minta maaf atas kesalahannya," ujar Asih.Suasana di sekitar ruang Instalasi Kedokteran Forensik tampak ramai. Para pewarta dari berbagai media massa meliput peristiwa tersebut. Warga yang nenjenguk keluarganya yang dirawat di rumah sakit itu ikut berjejal ingin melihat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hari ini, jenazah Mbah Maridjan dimakamkan
SLEMAN. Jenazah juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan dimakamkan hari ini (28/10). Pemakaman dilakukan usai shalat jenazah di Masjid Asy-Syifa sekitar pukul 10.00 WIB.Pemakaman dilakukan di Srunen, Glagaharjo. Sebelum dimakamkan, jenazah akan mampir di Universitas Islam Indonesia untuk disalatkan kembali karena putranya berstatus karyawan di situ.Jenazah Mbah Maridjan akan dimakamkan bersama adik iparnya Udi Sutrisno yang tadi pagi, sekitar pukul 07.00 WIB meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat selama dua malam di ruang Instalasi Luka Bakar RS DR Sardjito. Begitu pula Narudi, keponakan Mbah Maridjan yang ikut tewas terkena awan panas, Selasa lalu.Istri Mbah Maridjan, yang akrab disapa Mbah Putri Maridjan mengatakan bahwa dirinya ikhlas. "Kulo ikhlas. Bapak sampun dipendet gusti. Mboten wonten pesen nopo-nopo," ujarnya. Asih, salah satu putra Mbah Maridjan mengatakan mengatakan bahwa ayahnya itu sebelum meninggal berpesan minta didoakan, baik masyrakat, keluarga, dan saudara. "Dia juga minta maaf atas kesalahannya," ujar Asih.Suasana di sekitar ruang Instalasi Kedokteran Forensik tampak ramai. Para pewarta dari berbagai media massa meliput peristiwa tersebut. Warga yang nenjenguk keluarganya yang dirawat di rumah sakit itu ikut berjejal ingin melihat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News