JAKARTA. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) yang menjual kelapa sawit dari perkebunan Indonesia, melepas 11.000 ton dari 11.500 ton dalam lelang yang digelar hari ini, Senin (20/9). PT Multimas Nabati Asahan membungkus 4.000 ton, PT Sinar Alam Permai membeli 1.000 ton, PT Wilmar Nabati Indonesia mengusung 3.500 ton, PT Sari Dumai Sejati memborong 2.500 ton. Pertengahan bulan Agustus 2010 lalu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan produksi CPO di Indonesia kemungkinan anjlok sebesar 10% tahun ini setelah musim hujan yang turun lebih lama dari biasanya menggerojok dan mengganggu panenan. Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia ini kemungkinan hanya akan memproduksi 19-20 juta ton, turun dari 21 juta ton pada tahun 2009. Padahal, awalnya tahun ini pemerintah mematok produksi kelapa sawit mencapai 23,3 juta ton. Menyusutnya suplai CPO ini kemungkinan akan mengerek harga CPO di pasar dunia yang telah melonjak sebesar 18% dari level terendahnya pada 7 Juli 2010 lalu. Apalagi, bukan hanya Indonesia yang curah hujannya tinggi; tapi juga Malaysia. Padahal, permintaan CPO dari sejumlah negara di Asia seperti China dan India akan mengglembung seiring dengan perayaan hari besar pada bulan September ini.
Hari ini, KPBN lelang 11.000 ton kelapa sawit
JAKARTA. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) yang menjual kelapa sawit dari perkebunan Indonesia, melepas 11.000 ton dari 11.500 ton dalam lelang yang digelar hari ini, Senin (20/9). PT Multimas Nabati Asahan membungkus 4.000 ton, PT Sinar Alam Permai membeli 1.000 ton, PT Wilmar Nabati Indonesia mengusung 3.500 ton, PT Sari Dumai Sejati memborong 2.500 ton. Pertengahan bulan Agustus 2010 lalu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan produksi CPO di Indonesia kemungkinan anjlok sebesar 10% tahun ini setelah musim hujan yang turun lebih lama dari biasanya menggerojok dan mengganggu panenan. Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia ini kemungkinan hanya akan memproduksi 19-20 juta ton, turun dari 21 juta ton pada tahun 2009. Padahal, awalnya tahun ini pemerintah mematok produksi kelapa sawit mencapai 23,3 juta ton. Menyusutnya suplai CPO ini kemungkinan akan mengerek harga CPO di pasar dunia yang telah melonjak sebesar 18% dari level terendahnya pada 7 Juli 2010 lalu. Apalagi, bukan hanya Indonesia yang curah hujannya tinggi; tapi juga Malaysia. Padahal, permintaan CPO dari sejumlah negara di Asia seperti China dan India akan mengglembung seiring dengan perayaan hari besar pada bulan September ini.