JAKARTA. Pergerakan rupiah pagi ini (14/3) menuju penguatan mingguan untuk enam kali berturut-turut. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.44 WIB, rupiah di pasar spot sejak 7 Maret lalu sudah menguat 0,2% menjadi 11.414 per dollar AS. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, penguatan mata uang Garuda ini sudah mencapai 6,6%. Penguatan rupiah merupakan yang terbesar di antara 31 mata uang utama yang didata Bloomberg. Sementara itu, pada hari ini, rupiah melemah 0,3%.Keperkasaan rupiah pada minggu ini terjadi setelah investor asing kembali membeli aset-aset Indonesia. Data yang dihimpun KONTAN menunjukkan, arus dana asing yang masuk pada pasar obligasi domestik cukup besar. Per Februari kemarin, arus dana asing di pasar obligasi domestik sebesar Rp 16,13 triliun. Naik 212,5% dibandingkan Januari 2014 yang sebesar Rp 5,16 triliun. Namun, arus dana asing ini tidak hanya mempengaruhi transaksi ORI saja, namun seluruh instrumen obligasi pemerintah."Minat investor terhadap aset-aset di Indonesia mulai membaik seiring positifnya fundamental Indonesia yang memungkinkan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuannya," jelas Mika Martumpal, head of treasury research and strategy PT Bank CIMB Niaga di Jakarta.
Hari ini lemah, namun secara mingguan rupiah kuat
JAKARTA. Pergerakan rupiah pagi ini (14/3) menuju penguatan mingguan untuk enam kali berturut-turut. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.44 WIB, rupiah di pasar spot sejak 7 Maret lalu sudah menguat 0,2% menjadi 11.414 per dollar AS. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, penguatan mata uang Garuda ini sudah mencapai 6,6%. Penguatan rupiah merupakan yang terbesar di antara 31 mata uang utama yang didata Bloomberg. Sementara itu, pada hari ini, rupiah melemah 0,3%.Keperkasaan rupiah pada minggu ini terjadi setelah investor asing kembali membeli aset-aset Indonesia. Data yang dihimpun KONTAN menunjukkan, arus dana asing yang masuk pada pasar obligasi domestik cukup besar. Per Februari kemarin, arus dana asing di pasar obligasi domestik sebesar Rp 16,13 triliun. Naik 212,5% dibandingkan Januari 2014 yang sebesar Rp 5,16 triliun. Namun, arus dana asing ini tidak hanya mempengaruhi transaksi ORI saja, namun seluruh instrumen obligasi pemerintah."Minat investor terhadap aset-aset di Indonesia mulai membaik seiring positifnya fundamental Indonesia yang memungkinkan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuannya," jelas Mika Martumpal, head of treasury research and strategy PT Bank CIMB Niaga di Jakarta.