KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada tengah pekan ini. Rabu (10/5), kurs rupiah Jisdor menguat 0,07% ke Rp 14.746 per dolar AS dari posisi kemarin Rp 14.757 per dolar AS.

Kurs rupiah spot pun menguat 0,07% ke Rp 14.732 per dolar AS. Meski menguat tipis pada hari ini, kurs rupiah masih tertekan 0,27% dalam sepekan terakhir.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, rupiah terbantu indeks dolar yang berada di level rendah karena risiko default AS. "Selain itu ada risiko dari inflasi AS yang nanti malam akan keluar jadi ini yang bikin market lebih hati-hati," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (10/5).

Chief Analist DCFX Futures Lukman Leong sepakat bahwa investor terlihat cenderung wait and see menjelang rilis data inflasi AS malam ini. Bahkan, dollar AS juga cenderung datar seharian ini.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 14.746 per Dolar AS, Rabu (10/5)

Untuk besok, Lukman berpendapat rupiah berpotensi kembali menguat. Hal itu dapat terjadi apabila data inflasi yang akan keluar malam ini sesuai ekspektasi.

Selain data inflasi, Fikri menambahkan, pergerakan rupiah juga tergantung dari negosiasi debt ceilling dan Consumer Price Index (CPI). Menurutnya, CPI diperkirakan masih berkisar pada hasil konsensus di 0,4% MoM atau 5% YoY.

"Kalau terjadi, saya pikir mungkin rupiah akan sedikit terdepresiasi karena indeks dollar AS akan naik, tetapi di sisi lain depresiasi tidak akan terlalu banyak," terangnya.

Keduanya pun memperkirakan rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 14.650 per dolar AS-Rp 14.850 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati