Hari ini, pansel KY akan wawancarai 9 kandidat



JAKARTA. Panitia Seleksi Calon Anggota Komisi Yudisial (KY) kembali melanjutkan tes wawancara terbuka terhadap sembilan orang kandidat di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (4/8). Dari sembilan orang kandidat itu, dua di antaranya adalah mantan hakim konstitusi Harjono dan hakim yang menangani kasus penyerbuan Lapas Cebongan, Joko Sasmito.

"Selasa pagi akan kembali dilakukan tes wawancara terhadap sembilan kandidat lainnya. Ada dari akademisi, praktisi, dan hakim," ujar Ketua Pansel KY Harkristuti Harkrisnowo di Sekretariat Negara, Senin (3/8) malam.

Sembilan nama yang menjalani tes hari ini sudah terlebih dulu menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto. Mereka adalah Aidul Fitriciada Azhar (dosen), Bonthiny Abi Moro (Kepala Bidang Hukum Kemenkumham Lampung), David Nixon Simanjuntak (advokat), Farid Wajdi (akademisi), dan Harjono (hakim konstitusi 2009-2014). Selain itu, Jaja Ahmad Jayus (Dekan Fakultas Hukum Universitas Pasundan), Joko Sasmito (Wakil Kepala Pengadilan Militer II-08 Jakarta), Bratanata (konsultan hukum), dan Maradaman Harahap (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang).


Mereka akan menjalani wawancara terbuka mulai pukul 08.00 WIB di Gedung III Sekretariat Negara. Sebanyak tujuh orang anggota Pansel akan menjadi panelis dalam tes itu yaitu Asep Rahmat Fajar (mantan Juru Bicara Komisi Yudisial), Ahmad Fikri Assegaf (advokat), Prof. Harkristuti Harkrisnowo (mantan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM), Prof. Mustafa Abdullah, Prof. Topo Santoso (Guru Besar FH Universitas Indonesia), Prof. Yuliandri (Guru Besar Perundang-undangan Universitas Andalas), dan Maruarar Siahaan (mantan hakim konstitusi).

Harkristuti menjelaskan, Pansel berusaha menggali kompetensi dari tes wawancara. Selain itu, Pansel juga akan melihat integritas dan independensi para kandidat. Dalam menguji integritas, Pansel akan melontarkan pertanyaan dan mengklarifikasi temuan hasil telusur jejak rekam setiap kandidat. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie