JAKARTA. Skema penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan direvisi. Perubahan itu bakal dibahas dalam rapat di Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada hari ini (21/12).
"Hari ini kami memang akan menggelar rapat Komite Kebijakan KUR," kata Erlangga Mantik, Deputi I Bidang Koordinator Ekonomi Makro, yang juga memegang jabatan sebagai Ketua Dewan Komite Kebijakan KUR, Minggu (20/12). Rapat tersebut akan dihadiri perwakilan dari berbagai departemen serta enam bank pelaksana KUR. Mereka adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BNI Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Mandiri Syariah, dan PT Bank Tabungan Negara. Menurut seorang pejabat Departemen Keuangan, ada empat poin penting yang akan dibahas dalam rapat tersebut. Pertama, perubahan imbal jasa penjaminan yang saat ini sebesar 1,5%. Jumlah ini dinilai terlalu kecil untuk lembaga penjamin seperti PT Asuransi Kredit Indonesia dan Perum Jaminan Kredit Indonesia. Penurunan suku bunga Kedua, suku bunga KUR yang diusulkan turun sekitar 2%. Salah satu departemen yang mengajukan usulan penurunan bunga KUR adalah Departemen Pertanian. Ketiga, tentang penyaluran KUR lewat pihak ketiga (linkage program). Dalam rapat itu akan dibahas penambahan plafon linkage program yang saat ini hanya Rp 500 juta. Keempat, tentang pengecekan data debitur penerima KUR. Nantinya, penyaluran KUR dengan nilai di bawah Rp 5 juta, tidak perlu melalui proses pengecekan di Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia (BI). Pengecekan hanya untuk penyaluran KUR di atas Rp 5 juta. Pejabat tadi menambahkan, pada 2010, target penyaluran KUR Rp 20 triliun. Angka ini lebih besar dari target realisasi penyaluran KUR di tahun ini yang hanya Rp 16 triliun. Hingga kini, total komitmen bank dalam penyaluran KUR Rp 19,5 triliun. Komitmen ini berasal dari enam bank pelaksana KUR dan beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang sudah mengirimkan surat permohonan menjadi bank pelaksana penyalur KUR.
Dari total komitmen Rp 19,5 triliun tadi, enam bank penyalur KUR berkomitmen menyalurkan kredit Rp 16 triliun dan BPD Rp 3,5 triliun. Dari enam bank tadi, BRI berkomitmen mengucurkan Rp 12 triliun. Adapun dua BPD yang telah berkomitmen jadi bank penyalur KUR adalah BPD Jabar-Banten dan BPD Sumatera Barat. "Program ini sejalan dengan visi kami memberdayakan usaha mikro," ujar Endang Ruchiyat, Corporate Secretary Bank Jabar Banten. Sementara itu, bank swasta yang berminat menjadi bank pelaksana KUR adalah PT Bank Mega Tbk. "Kami akan pelajari dulu lebih dalam," kata Daniel Budirahajoe, Direktur Kredit Bank Mega. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar