MANILA. Filipina menyelenggarakan pemungutan suara untuk memilih seorang presiden baru pada Senin (9/5), setelah kampanye sengit yang mengkritik elit yang berkuasa di negeri itu karena gagal mengatasi kemiskinan dan ketaksetaraan kendati pertumbuhan ekonomi sehat dan kuat. Jajak pendapat yang dilakukan beberapa hari menjelang pemilihan menunjukkan bahwa Rodrigo Duterte --seorang wali kota yang berani menantang kemapanan politik dengan sikapnya mirip Donald Trump-- yang mengungguli empat pesaingnya untuk menuju kursi kepresidenan Amerika Serikat. Kampanye Duterte, yang terpusat pada isu tunggal mengenai hukum dan ketertiban di tengah-tengah kegalauan mengenai korupsi, kejahatan dan penyalahgunaan obat bius.
Hari ini, rakyat Filipina gelar pemilihan presiden
MANILA. Filipina menyelenggarakan pemungutan suara untuk memilih seorang presiden baru pada Senin (9/5), setelah kampanye sengit yang mengkritik elit yang berkuasa di negeri itu karena gagal mengatasi kemiskinan dan ketaksetaraan kendati pertumbuhan ekonomi sehat dan kuat. Jajak pendapat yang dilakukan beberapa hari menjelang pemilihan menunjukkan bahwa Rodrigo Duterte --seorang wali kota yang berani menantang kemapanan politik dengan sikapnya mirip Donald Trump-- yang mengungguli empat pesaingnya untuk menuju kursi kepresidenan Amerika Serikat. Kampanye Duterte, yang terpusat pada isu tunggal mengenai hukum dan ketertiban di tengah-tengah kegalauan mengenai korupsi, kejahatan dan penyalahgunaan obat bius.