JAKARTA. Penolakan terhadap surat keputusan bersama (SKB) empat menteri belum ada tanda-tanda mereda. Hari ini, buruh akan kembali berunjuk rasa menolak SKB yang mengatur soal upah minimum provinsi itu. Aliansi Buruh Menggugat (ABM) mengklaim setidaknya ada 6.000 buruh dari 10 perusahaan di Kawasan Berikat Nusantara Jabodetabek yang akan demonstrasi Senin (24/11) hari ini.Buruh menolak surat keputusan empat menteri itu lantaran khawatir akan melegalkan pengusaha mematok upah seenaknya tanpa memperhatikan kesejahteraan buruh. Mereka menilai keputusan itu juga tidak efektif mencegah pemecatan akibat krisis ekonomi global.Karena itu, para buruh mendesak pemerintah segera membatalkan surat keputusan itu, dan mengambil alih perusahaan yang banyak menyerap tenaga kerja namun kolaps akibat terhempas badai krisis keuangan global. "Bila aspirasi yang disampaikan buruh tidak digubris pemerintah, maka ABM akan mengajak buruh melakukan mogok kerja secara nasional," ancam Koordinator ABM Jabodetabek Sultoni, Sabtu (22/11).
Hari Ini, Ribuan Buruh Kembali Turun ke Jalan
JAKARTA. Penolakan terhadap surat keputusan bersama (SKB) empat menteri belum ada tanda-tanda mereda. Hari ini, buruh akan kembali berunjuk rasa menolak SKB yang mengatur soal upah minimum provinsi itu. Aliansi Buruh Menggugat (ABM) mengklaim setidaknya ada 6.000 buruh dari 10 perusahaan di Kawasan Berikat Nusantara Jabodetabek yang akan demonstrasi Senin (24/11) hari ini.Buruh menolak surat keputusan empat menteri itu lantaran khawatir akan melegalkan pengusaha mematok upah seenaknya tanpa memperhatikan kesejahteraan buruh. Mereka menilai keputusan itu juga tidak efektif mencegah pemecatan akibat krisis ekonomi global.Karena itu, para buruh mendesak pemerintah segera membatalkan surat keputusan itu, dan mengambil alih perusahaan yang banyak menyerap tenaga kerja namun kolaps akibat terhempas badai krisis keuangan global. "Bila aspirasi yang disampaikan buruh tidak digubris pemerintah, maka ABM akan mengajak buruh melakukan mogok kerja secara nasional," ancam Koordinator ABM Jabodetabek Sultoni, Sabtu (22/11).