JAKARTA. Hari ini rupiah berpotensi melemah terbatas. Minimnya data ekonomi domestik menyebabkan rupiah bergerak flat hari ini. Padahal dollar AS tetap perkasa Selasa (21/4), di pasar spot pasangan USD/IDR naik 0,48% ke Rp 12.955. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia rupiah melemah 0,52% ke Rp 12.942 per dollar AS. Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, mengatakan, pelaku pasar saat ini menanti pernyataan FOMC, Kamis (30/4). "Pasar menanti kebijakan The Fed apakah akan tetap menaikkan suku bunga Juni 2015 ini atau kembali ditunda," kata dia. Penantian ini memicu pelaku pasar profit taking menyebabkan rupiah melemah. Analis PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menambahkan, rupiah melemah karena faktor eksternal. Seperti inflasi AS per Maret (year on year) naik dari 1,7% menjadi 1,8% . Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen April di 95,9, melampaui ekspektasi 93,8. "Ini mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada Juni," kata Putu
Hari ini rupiah berpotensi melemah terbatas
JAKARTA. Hari ini rupiah berpotensi melemah terbatas. Minimnya data ekonomi domestik menyebabkan rupiah bergerak flat hari ini. Padahal dollar AS tetap perkasa Selasa (21/4), di pasar spot pasangan USD/IDR naik 0,48% ke Rp 12.955. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia rupiah melemah 0,52% ke Rp 12.942 per dollar AS. Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, mengatakan, pelaku pasar saat ini menanti pernyataan FOMC, Kamis (30/4). "Pasar menanti kebijakan The Fed apakah akan tetap menaikkan suku bunga Juni 2015 ini atau kembali ditunda," kata dia. Penantian ini memicu pelaku pasar profit taking menyebabkan rupiah melemah. Analis PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menambahkan, rupiah melemah karena faktor eksternal. Seperti inflasi AS per Maret (year on year) naik dari 1,7% menjadi 1,8% . Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen April di 95,9, melampaui ekspektasi 93,8. "Ini mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada Juni," kata Putu