Hari ini, rupiah dikisaran Rp 13.700 - Rp 13.870



JAKARTA. Mata uang Garuda berpeluang melanjutkan pelemahan di awal pekan ini. Memasuki akhir tahun 2015, tekanan mata uang rupiah diprediksi semakin besar seiring rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS).

Di pasar spot Jumat (27/11), nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS melemah 0,43% dibanding sehari sebelumnya menjadi  Rp 13.801. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia rupiah melemah 0,1% ke Rp 13.747.

Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, dollar AS terus menguat setelah prospek kenaikan suku bunga The Fed akhir tahun semakin jelas. Kekuatan dollar terjaga menjelang rilis data tenaga kerja AS di akhir pekan ini. “Indeks dollar AS sudah hampir mencapai level tertinggi,” papar Yulia.


Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, menyatakan, pelemahan rupiah sejalan dengan prediksinya. “Semakin dekat bulan Desember, maka rupiah akan semakin melemah,” paparnya.

Namun Rully berharap pelemahan rupiah tidak terlalu tajam. Data inflasi bulan November yang diprediksi membaik dapat menopang rupiah untuk sementara. Data lain adalah neraca perdagangan yang diumumkan pada pertengahan bulan Desember.

Pada Senin (30/11), Rully memperkirakan rupiah akan melanjutkan pelemahan di rentang Rp 13.700–Rp 13.800. Yulia memprediksi rupiah melemah di Rp 13.700–Rp 13.870. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto