Hari ini, rupiah diprediksi Rp 14.125 - Rp 14.206



JAKARTA. Rupiah masih keok di hadapan dollar Amerika Serikat. Pamor mata uang Paman Sam mendominasi seiring antisipasi pasar terhadap data tenaga kerja. Kondisi serupa diperkirakan berlanjut, hari ini.

Kemarin (3/9), di pasar spot, rupiah melemah 0,24% ke level Rp 14.170 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mencatat, mata uang Garuda terdepresiasi 0,23%  menjadi Rp 14.160 per dollar AS.

Research and Analyst Fortis Asia Futures Sri Wahyudi menyebut, dominasi faktor eksternal membebani rupiah. Pelaku pasar fokus menunggu data ekonomi AS. Rencananya, Jumat (4/9), data tingkat pengangguran bulanan dan non-farm payroll bakal dirilis. Data ini diperkirakan konsisten membaik.


Indikator ekonomi tersebut bisa memberikan sinyal arah kebijakan suku bunga yang bakal ditempuh The Fed pada FOMC meeting, 16-17 September nanti. Kata Wahyudi, sebagai antisipasi, pelaku pasar memegang dollar AS, sehingga rupiah loyo.

Apalagi, Reny Eka Putri, analis Pasar Uang Bank Mandiri, bilang, dari domestik minim katalis positif. Data cadangan devisa terus  tergerus dan inflasi masih naik. "Kekhawatiran perlambatan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi kendala utama penguatan rupiah," ujarnya.

Itu sebabnya Reny menduga, rupiah masih rentan melemah. Arah menuju  Rp 14.200 semakin dekat. Fokus pasar kepada pertemuan The Fed akan terus membebani rupiah hingga dua pekan mendatang. Artinya, rupiah masih akan terkikis Meski demikian, tetap ada peluang rupiah untuk menguat terbatas. Dengan catatan, neraca perdagangan bulan Agustus 2015 positif.

Prediksi Reny, hari ini, rupiah bergulir di kisaran Rp 14.130-Rp 14.195 per dollar AS. Sementara, Wahyudi menebak, akhir pekan ini, rupiah antara Rp 14.125-Rp 14.206 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto