Hari ini, rupiah diprediksi sentuh Rp 13.000



JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan terhadap dollar AS (USD) setelah kemarin, Senin (4/5) ditutup melemah di level Rp 12.983 berdasarkan kurs tengah Bloomberg.

Lana Soelistianingsih, Ekonom Sammuel Asset Menagement memperkirakan rupiah berpotensi berlanjut melemah menuju kisaran Rp 13.000 - Rp 13.050 per dollar AS.

Namun, dia melihat Bursa Asia kemungkinan berlanjut menguat didukungan dengan indeks futurenya yang kompak positif. "Tetapi untuk bursa Indonesia akan sangat tergantung pada hasil data PDB yang diumumkan hari ini." kata Lana dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (5/5).


Adapun isu ekonomi domestik yang akan mempengaruhi pergerakan pasar hari ini adalah meningkatnya inflasi di bulan April. Inflasi tercatat 0,36% mom atau 6,79% yoy, dan secara kumulatif tercatat sebesar deflasi 0,08% ytd.

Kenaikan terutama dipicu oleh naiknya harga BBM premium pada 28 Maret lalu sedangkan untuk bahan makanan tercatat deflasi. Untuk inflasi inti tercatat naik 0,24% mom atau 5,04% yoy – di atas batas atas aman target inflasi BI 5%.

Walaupun demikian, Lana melihat BI kemungkinan masih akan mempertahankan BI rate di 7,5% pada RDG 19 Mei.

Hari ini BPS juga akan umumkan pertumbuhan ekonomi Q1-2015 dengan konsensus sebesar 4,93% yoy, melambat dibandingkan Q4-2014 sebesar 5,01% yoy.

Sementara dari eksternal, pergerakan pasar akan dipengaruhi oleh data Indeks sektor manufaktur (PMI) China untuk April 2015 dari HSBC tercatat sebesar 48,9, di bawah perkiraan awal 49,2.

Investor merespon positif data ini dengan ekspektasi PBoC akan menambah stimulus dengan memangkas suku bunga agar ekonomi tidak tumbuh di bawah 7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto