Hari ini, rupiah rawan terkoreksi



JAKARTA. Meski tertatih dan katalis negatif membayangi, rupiah berhasil menunjukkan keperkasaan terhadap USD. Di pasar spot, Senin (18/4) valuasi rupiah menguat tipis 0,06% ke Rp 13.170 per dollar AS. Berbeda, pada kurs tengah Bank Indonesia, nilai rupiah terkikis 0,29% menjadi Rp 13.204 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, saat ini terjadi tarik menarik sentimen, sehingga pergerakan rupiah sempit. Katalis positif datang dari keputusan BI menerapkan skema suku bunga berbasis seven days repurchase agreement.

Sementara dari sisi eksternal, terdongkrak dari koreksi USD pasca meningkatnya pesimisme pelaku pasar akan outlook ekonomi The Fed. “Faktor ini akan menjadi penentu pergerakan rupiah Selasa (19/4),” duga Josua.

Hanya saja menurut Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures, tekanan dari penurunan harga minyak berdampak bagi rupiah. Kalau masih turun terus, rupiah akan melemah. Pengaruh beban koreksi  harga minyak cukup besar.

“Arahnya melemah tapi tipis,” duga Andri. Menurut dia, perbedaan arah pergerakan baru akan terlihat setelah Rabu (20/4). Hari itu akan meluncur pencapaian penanaman modal asing di Indonesia per Maret 2016.

Andri menebak, hari ini rupiah di Rp 13.154 – Rp 13.200 per dollar AS. Josua menduga, rupiah Selasa (19/4) akan bergerak di kisaran Rp 13.150–Rp 13.250 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto