JAKARTA. Trimegah Asset Management (TRIM) meluncurkan reksadana saham tematik yang bertajuk TRAM Infrastructure Plus. Ini merupakan reksadana saham tematik kedua yang diterbitkan oleh TRIM.Direktur Utama PT Trimegah Asset Management Denny R Thaher menuturkan, sekitar 60% dari seluruh dana investasi akan disalurkan ke saham-saham infrastruktur yang memiliki beta 1,1x dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Cholis Baidowi Chief Investment Officer TRIM menambahkan, saham-saham infrastuktur yang dijadikan portofolio adalah saham yang memiliki volatilitas tinggi.Lalu, sisa 40% lainnya akan dialokasikan ke saham-saham yang memiliki tingkat volatilitas lebih rendah, seperti saham konsumsi, dan telekomunikasi. Selain juga akan diinvestasikan pada efek bersifat utang yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dan/atau korporasi berbadan hukum Indonesia, dan/atau instrumen pasar uang dalam negeri yang jatuh tempo kurang dari setahun."Untuk setahun ke depan, kami berharap bisa mengantongi dana kelolaan sebesar Rp 500 miliar dari reksadana ini," ujar Denny pada saat launching TRAM Infrastructure Plus, Kamis (15/3).Nasabah bisa berkontribusi dengan menyetor minimal Rp 250 ribu per bulan. TRIM menargetkan komposisi nasabah sebesar 60% institusi, dan sisanya nasabah ritel. Selain menawarkan investasi di reksadana, produk ini juga memberikan layanan asuransi jiwa dengan pembayaran premi yang ditanggung oleh pihak TRIM. Setelah setoran nasabah mencapai Rp 5 juta, mereka akan mendapatkan layanan asuransi jiwa dari AVRIST. Untuk produk ini, TRIM menargetkan imbal hasil 10% - 15% per bulan. "Dengan asumsi IHSG mencapai 4.500 sampai akhir tahun," sebut Cholis.
Hari ini, TRIM launching reksadana saham tematik
JAKARTA. Trimegah Asset Management (TRIM) meluncurkan reksadana saham tematik yang bertajuk TRAM Infrastructure Plus. Ini merupakan reksadana saham tematik kedua yang diterbitkan oleh TRIM.Direktur Utama PT Trimegah Asset Management Denny R Thaher menuturkan, sekitar 60% dari seluruh dana investasi akan disalurkan ke saham-saham infrastruktur yang memiliki beta 1,1x dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Cholis Baidowi Chief Investment Officer TRIM menambahkan, saham-saham infrastuktur yang dijadikan portofolio adalah saham yang memiliki volatilitas tinggi.Lalu, sisa 40% lainnya akan dialokasikan ke saham-saham yang memiliki tingkat volatilitas lebih rendah, seperti saham konsumsi, dan telekomunikasi. Selain juga akan diinvestasikan pada efek bersifat utang yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dan/atau korporasi berbadan hukum Indonesia, dan/atau instrumen pasar uang dalam negeri yang jatuh tempo kurang dari setahun."Untuk setahun ke depan, kami berharap bisa mengantongi dana kelolaan sebesar Rp 500 miliar dari reksadana ini," ujar Denny pada saat launching TRAM Infrastructure Plus, Kamis (15/3).Nasabah bisa berkontribusi dengan menyetor minimal Rp 250 ribu per bulan. TRIM menargetkan komposisi nasabah sebesar 60% institusi, dan sisanya nasabah ritel. Selain menawarkan investasi di reksadana, produk ini juga memberikan layanan asuransi jiwa dengan pembayaran premi yang ditanggung oleh pihak TRIM. Setelah setoran nasabah mencapai Rp 5 juta, mereka akan mendapatkan layanan asuransi jiwa dari AVRIST. Untuk produk ini, TRIM menargetkan imbal hasil 10% - 15% per bulan. "Dengan asumsi IHSG mencapai 4.500 sampai akhir tahun," sebut Cholis.