KONTAN.CO.ID - Hari Malaria Sedunia diperingati pada Kamis, 25 April 2024. Namun, apa itu malaria dan seperti apa gejala malaria? Tema Hari Malaria Sedunia 2024 adalah "
Mempercepat Perjuangan Melawan Malaria untuk Dunia yang Lebih Adil". Peringatan Hari Malaria Sedunia bertujuan untuk menyoroti perlunya komitmen politik dan investasi berkelanjutan untuk pengendalian dan eliminasi malaria.
Lalu, apa penyebab malaria dan seperti apa gejala malaria?
Baca Juga: Apa Itu Malaria? Ini Sejarah Hari Malaria Sedunia yang Diperingati 25 April 2024 Apa itu malaria?
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (plasmodium) yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles). Parasit ini dibawa oleh nyamuk Anopheles betina. Dirangkum dari laman
Kementerian Kesehatan, malaria disebabkan oleh nyamuk Anopheles betina dan terutama berkembang di negara tropis. Parasit plasmodium ini terbagi lagi menjadi empat jenis, yaitu
plasmodium vivax,
plasmodium ovale,
malariae plasmodium, dan
plasmodium falciparum. Jenis plasmodium falciparum adalah yang paling banyak ditemukan dan biasanya menjurus pada malaria berat dan sering menyebabkan kematian.
Baca Juga: Baik Untuk Jantung, Ini 7 Manfaat Buah Cempedak Untuk Kesehatan Malaria adalah penyakit yang mengancam jiwa. Namun, malaria dapat dicegah dan disembuhkan dengan penanganan yang tepat. Dilansir dari
World Malaria Report 2020 yang disusun oleh
World Health Organization, sekitar 229 juta kasus infeksi malaria terjadi di tahun 2019 dengan rata-rata 400.000 orang yang terinfeksi meninggal. Kebanyakan dari korban malaria adalah anak- anak di bawah 5 tahun. Malaria juga paling banyak terjadi di wilayah Afrika (sekitar 90%) dan disusul dengan Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Sub-Sahara Afrika.
Baca Juga: 20 Ucapan Hari Otonomi Daerah, Cocok Jadi Status dan Caption Media Sosial Bagaimana cara penularan malaria?
Apabila manusia terkena gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit plasmodium, maka plasmodium akan berkembang biak di organ hati (liver) dan menginfeksi sel darah merah. Akibat parasit penyebab malaria bersarang di sel darah merah, maka malaria bisa menular melalui transfusi darah, transplantasi organ, atau penggunaan alat suntik bekas pasien yang terinfeksi malaria. Pada ibu hamil, malaria juga bisa bertransmisi ke janin, baik sebelum atau sesudah kelahiran. Namun, malaria tidak akan menular dari orang ke orang seperti flu, dan tidak menular lewat hubungan seksual. Malaria juga tidak menular lewat kontak atau sentuhan dengan orang yang terinfeksi malaria atau bersentuhan dengan benda-benda mereka.
Baca Juga: Cek Manfaat Daun Pepaya Untuk Kesehatan, Ada 10 Hal Mengejutkan Gejala malaria
Risiko terjadinya infeksi malaria terparah lebih tinggi pada kelompok orang berikut:
- Bayi
- Anak di bawah 5 tahun
- Wanita hamil
- Pelancong, dan
- Pengidap HIV atau AIDS.
Baca Juga: 10 Penyebab Utama GERD dan Daftar Makanan untuk Mengatasinya Gejala malaria tidak langsung muncul ketika seseorang terkena gigitan nyamuk Anopheles. Apabila imunitas tubuh seseorang sangat baik, maka kemungkinan terinfeksi malaria menjadi lebih kecil. Sementara, bagi seseorang dengan imunitas kurang baik, gejala malaria biasanya muncul 10 hingga 15 hari setelah gigitan nyamuk. Gejala awal malaria yang paling umum adalah demam, sakit kepala, dan menggigil, terkadang disertai mual dan muntah. Beberapa jenis malaria dapat menyebabkan penyakit parah dan kematian.
Baca Juga: Bahan Alami untuk Menurunkan Demam Sementara itu, gejala malaria yang parah meliputi:
- Kelelahan dan kelelahan yang luar biasa
- Gangguan kesadaran
- Beberapa kejang
- Sulit bernafas
- Urin berwarna gelap atau berdarah
- Penyakit kuning (menguningnya mata dan kulit)
- Pendarahan yang tidak normal
Jika tidak ditangani dalam 24 jam, gejala malaria tersebut bisa cepat berubah menjadi sakit parah, terutama untuk jenis plasmodium falciparum. Infeksi malaria yang tidak ditangani dengan cepat bisa menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal, kejang-kejang, gangguan mental, tidak sadarkan diri, dan dapat berujung pada kematian.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Malaria Sedunia 2024, Yuk Cegah dan Bagikan di Medsos Cara mencegah malaria
Malaria dapat dicegah dengan menghindari gigitan nyamuk atau minum obat. Risiko tertular malaria akibat gigitan nyamuk dapat dikurangi, misalnya dengan menggunakan kelambu dan pakaian pelindung. Selain itu, WHO saat ini merekomendasikan penggunaan kelambu berinsektisida (ITN) atau penyemprotan residu dalam ruangan (IRS) untuk pengendalian malaria di sebagian besar wilayah rawan malaria. Tindakan pelengkap seperti larvisida dapat dipertimbangkan tergantung pada konteks dan sumber daya yang tersedia. Wisatawan yang berkunjung ke daerah endemis malaria harus berkonsultasi dengan dokter beberapa minggu sebelum keberangkatan.
Baca Juga: 20 Ucapan Hari Malaria Sedunia 2024, Yuk Jadikan Status dan Caption di Medsos Dokter akan menentukan obat kemoprofilaksis mana yang sesuai untuk negara tujuan. Dalam beberapa kasus, kemoprofilaksis harus dimulai 2-3 minggu sebelum keberangkatan.
Mulai bulan Oktober 2021, WHO merekomendasikan penggunaan vaksin malaria RTS,S/AS01 secara luas pada anak-anak yang tinggal di daerah dengan penularan malaria P. falciparum sedang hingga tinggi. Vaksin ini telah terbukti secara signifikan mengurangi penyakit malaria dan penyakit malaria parah yang fatal pada anak-anak. Demikian penjelasan mengenai malaria, gejala malaria, jenis malaria, dan cara pencegahan malaria. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News