Hari pertama negosiasi dagang AS-China, kenaikan tarif Trump mulai berlaku



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Negosiator perdagangan utama Amerika Serikat (AS) dan China mengakhiri pembicaraan pertama pada Kamis (9/5) dari rencana dua hari negosiasi hingga hari ini. Negosiasi dua hari ini dilakukan di tengah kesepakatan perdagangan yang hampir runtuh.

Tensi perang dagang kembali naik setelah China merevisi rancangan kesepakatan dan menurunkan komitmen atas tuntutan AS untuk reformasi perdagangan. Presiden AS Donald Trump merespons dengan memerintahkan kenaikan tarif. China mengatakan akan membalas.

Perang dagang yang berlangsung lebih dari 10 bulan ini telah merugikan miliaran dollar AS bagi perusahaan-perusahaan kedua negara.


Wakil Perdana Menteri China Liu He, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin berbicara selama 90 menit pada Kamis malam dan akan melanjutkan negosiasi pada Jumat waktu Washington. Para pejabat tidak mengeluarkan sepatah kata pun setelah meninggalkan lokasi.

Menjelang kedatangan ke Washington, Liu mengatakan bahwa kenaikan tarif sangat tidak menguntungkan bagi kedua pihak. "Kami datang ke sini saat ini, di bawah tekanan yang menunjukkan ketulusan terbesar China dan ingin dengan tulus, percaya diri dan secara rasional menyelesaikan ketidaksepakatan atau perbedaan tertentu yang dihadapi China dan AS. Saya pikir ada harapan," kata Liu seperti dikutip Reuters.

Sebelum negosiasi hari kedua, AS akan menaikkan tarif impor menjadi 25% atas US$ 200 miliar barang dari China. TArif ini akan berlaku bagi kargo yang meninggalkan China setelah pukul 00.01 pada Jumat. Produk-produk konsumen seperti telepon seluler, komputer, pakaian, dan mainan akan terdampak paling besar.

Trump kemarin pun membidik US$ 325 miliar barang dari China yang hingga saat ini belum tersentuh perang dagang. Trump mengatakan telah memulai menyusun dokumen atas penerapan tarif 25% untuk barang-barang ini.

Trump yang mengadopsi kebijakan proteksionisme sebagai agenda American First, menuduh China mengingkari komitmen yang dibuat selama berbulan-bulan negosiasi. "Kami makin mendekati kesepakatan, lalu mereka mulai menegosiasi ulang kesepakatan. Kami tidak mau," kata Trump.

Presiden AS ini mengatakan, jika kedua pihak tidak mampu mencapai kesepakatan, AS akan memproduksi produk yang sekarang dibuat di China.

Data perdagangan yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa defisit perdagangan AS terhadap China bulan Maret menciut ke level terkecil dalam lima tahun terakhir.

Penasihat bank sentral China mengatakan, rencana kenaikan tarif oleh AS akan memangkas pertumbuhan ekonomi China sebesar 30 basis poin atau 0,30 persen poin. 

Jurubicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan, keputusan untuk mengirim Liu ke Washington meski tarif sudah berlaku menunjukkan kesungguhan China. "AS telah memberikan banyak label baru-baru ini, mundur, berkhianat, dan lain-lain. China menjunjung tinggi kepercayaan dan menepati janji. Ini tidak akan berubah," kata Gao dalam konferensi pers di China.

Sumber yang mengetahui pembicaraan mengatakan, China mengubah bahasa rancangan kesepakatan perdagangan secara luas sehingga perlu waktu sebulan untuk memperbaiki, dengan asumsi AS menolak.

Reuters melaporkan, dari tujuh bab rancangan, China menghapus komitmen untuk mengubah undang-undang untuk menyelesaikan keluhan yang menyebabkan AS melancarkan perang dagang, yakni pencurian kekayaan intelektual AS dan rahasia dagang, transfer teknologi paksa, kebijakan persaingan, akses ke layanan keuangan, dan manipulasi mata uang.

Editor: Wahyu T.Rahmawati