JAKARTA. Trade Expo Indonesia (TEI) yang digelar oleh Kementerian Perdagangan yang baru berlangsung sejak Rabu kemarin (16/10), ternyata telah berhasil meraih transaksi sebesar US$ 13,3 juta. "Transaksi yang baru terjadi pada hari pertama TEI mencapai US$ 13,3 juta atau sekitar Rp 145 miliar," Kata Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Perdagangan di Kemayoran Jakarta Kamis (17/10). Ia menambahkan, transaksi tersebut didominasi oleh produk-produk seperti furniture, rempah, handy craft, asesoris, perhiasan, dan alas kaki yang sebagian besar dipamerkan pada Trade Expo Indonesia 2013. Menurut data Kementerian Perdagangan, negara-negara yang paling banyak melakukan transaksi tersebut adalah Saudi Arabia sebanyak 30%, Amerika Serikat (19,3%), Nigeria (7,2%), India (6,4%), Mesir (2,6%), dan Korea Selatan sebanyak 1,5%. Selain nilai transaksi dari produk (barang) Indonesia, terdapat juga nilai transaksi dari jasa yang jumlahnya cukup besar. Nilai transaksi dari sektor jasa pada hari pertama sebesar US$ 10,8 juta. Jasa yang paling banyak dimintai oleh beberapa negara adalah tenaga kerja terampil Indonesia untuk sektor bisnis pertambangan, konstruksi, dan industri kayu. "Jasa engineer 200 tenaga kerja dan pada bidang pertambangan sekitar 300 tenaga kerja," imbuh Bayu. Bayu menegaskan, dengan banyaknya permintaan produk dari luar negeri dalam even TEI, telah memperlihatkan bahwa Indonesia sangat dipandang dalam perdagangan internasional.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hari pertama, transaksi trade expo Rp 145 miliar
JAKARTA. Trade Expo Indonesia (TEI) yang digelar oleh Kementerian Perdagangan yang baru berlangsung sejak Rabu kemarin (16/10), ternyata telah berhasil meraih transaksi sebesar US$ 13,3 juta. "Transaksi yang baru terjadi pada hari pertama TEI mencapai US$ 13,3 juta atau sekitar Rp 145 miliar," Kata Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Perdagangan di Kemayoran Jakarta Kamis (17/10). Ia menambahkan, transaksi tersebut didominasi oleh produk-produk seperti furniture, rempah, handy craft, asesoris, perhiasan, dan alas kaki yang sebagian besar dipamerkan pada Trade Expo Indonesia 2013. Menurut data Kementerian Perdagangan, negara-negara yang paling banyak melakukan transaksi tersebut adalah Saudi Arabia sebanyak 30%, Amerika Serikat (19,3%), Nigeria (7,2%), India (6,4%), Mesir (2,6%), dan Korea Selatan sebanyak 1,5%. Selain nilai transaksi dari produk (barang) Indonesia, terdapat juga nilai transaksi dari jasa yang jumlahnya cukup besar. Nilai transaksi dari sektor jasa pada hari pertama sebesar US$ 10,8 juta. Jasa yang paling banyak dimintai oleh beberapa negara adalah tenaga kerja terampil Indonesia untuk sektor bisnis pertambangan, konstruksi, dan industri kayu. "Jasa engineer 200 tenaga kerja dan pada bidang pertambangan sekitar 300 tenaga kerja," imbuh Bayu. Bayu menegaskan, dengan banyaknya permintaan produk dari luar negeri dalam even TEI, telah memperlihatkan bahwa Indonesia sangat dipandang dalam perdagangan internasional.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News